Jangan Pecahkan Telur di Pinggir Wajan! Ini Alasan Kesehatan yang Jarang Orang Tahu
- iStock
Lifestyle –Pernah nggak sih, kamu langsung pecah telur di pinggir wajan saat mau masak? Praktis, cepat, dan sudah jadi kebiasaan umum di banyak dapur. Tapi tahukah kamu kalau cara ini ternyata bisa membawa risiko tersembunyi bagi kesehatan?
Banyak orang belum sadar bahwa teknik memecah telur meskipun terlihat sepele, bisa menjadi celah masuknya bakteri ke dalam makanan. Ini bukan sekadar teori, melainkan hal nyata yang telah dibuktikan dalam dunia mikrobiologi pangan.
Untuk memahami bahayanya, yuk simak penjelasan dari ahli mikrobiologi pangan sekaligus profesor di North Carolina State University, Dr. Benjamin Chapman, Ph.D.
Cangkang Telur Itu Tidak Steril!
Kita sering mengira telur yang dibeli di supermarket sudah bersih dan aman, apalagi kalau cangkangnya tampak mulus. Padahal menurut Dr. Chapman tidak.
“Kulit telur adalah permukaan alami yang bisa terpapar kotoran ayam, debu kandang, atau bahkan sisa feses, terutama jika tidak dicuci dengan baik setelah panen,” kata dia.
Permukaan cangkang mengandung pori-pori kecil yang memungkinkan kontaminasi mikroorganisme. Bahkan setelah proses pencucian, bakteri seperti Salmonella enteritidis bisa tetap ada di permukaannya.
Lebih berbahaya lagi, bakteri ini bisa ikut ‘menumpang’ masuk ke isi telur kalau kita tidak hati-hati saat memecahnya.
Lantas bagaimana kaitannya? Ternyata, saat kita memecah telur di pinggir wajan, biasanya bagian luar cangkang menyentuh isi telur. Inilah saat krusial di mana bakteri dari kulit telur bisa berpindah ke putih atau kuning telur.
Apalagi jika telur langsung masuk ke wajan panas tanpa perantara, sisa cangkang atau cairan dari kulit luar bisa tercampur dengan bahan makanan yang sedang dimasak.
“Kontaminasi silang seperti ini tidak terlihat mata. Bahkan jumlah kecil bakteri bisa memicu keracunan makanan jika telur tidak dimasak benar,” Dr. Chapman menambahkan.
Selain itu, wajan yang sedang panas tidak otomatis steril. Minyak, air mendidih, atau sisa makanan bisa menjadi media penyebar kuman jika terkena kulit telur kotor.
Bahaya Utama: Infeksi Salmonella
Salmonella enteritidis adalah jenis bakteri yang paling sering dikaitkan dengan telur mentah atau setengah matang. Infeksi ini bisa menyebabkan gejala seperti diare, mual dan muntah, kram perut, hingga demam tinggi. Meskipun bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, pada orang dengan sistem imun lemah seperti anak kecil, ibu hamil, atau lansia, infeksi Salmonella bisa sangat serius bahkan berakibat fatal.
Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 1 dari 20.000 telur bisa mengandung Salmonella. Angka yang terlihat kecil, tapi risikonya tetap nyata terutama jika dipicu oleh cara penanganan yang salah.
Telur Setengah Matang = Risiko Lebih Tinggi
Kebiasaan pecah telur langsung ke wajan sering disertai teknik masak cepat, seperti telur ceplok yang bagian kuningnya masih lembek, telur orak-arik setengah matang hingga omelet lembut dan creamy.
Jenis-jenis olahan seperti ini tidak selalu membunuh bakteri dengan sempurna. Jika telur sudah terkontaminasi sejak dipecahkan, dan tidak dimasak sampai matang sempurna, bakteri bisa tetap aktif dan berpindah ke tubuh kita.
“Telur yang tidak matang sepenuhnya tidak bisa membunuh semua bakteri. Di situlah bahaya kontaminasi silang jadi lebih besar,” saran Dr. Chapman.
Cara Aman Pecah Telur: Ubah Kebiasaan Kecil
Berita baiknya, semua risiko ini bisa dicegah dengan kebiasaan dapur yang lebih aman. Berikut langkah-langkah praktis yang direkomendasikan:
- Pecahkan telur di permukaan datar
Hindari tepi wajan atau mangkuk. Gunakan talenan bersih atau meja dapur yang rata untuk mencegah serpihan cangkang masuk. - Gunakan mangkuk terpisah
Selalu pecahkan telur di wadah lain sebelum dimasukkan ke wajan. Ini membantu mengecek bau, warna, dan kondisi telur sebelum dimasak. - Cuci tangan setelah memegang telur mentah
Ini penting untuk menghindari bakteri menyebar ke bahan makanan lain. - Cuci alat masak jika terkena telur mentah
Jangan pakai spatula yang sama untuk telur mentah dan matang tanpa mencucinya terlebih dahulu.
“Kontaminasi bisa dikurangi drastis dengan langkah sederhana ini. Dan ini sangat penting untuk dapur rumah maupun dapur professional,” kata Dr. Chapman.
Memecah telur di pinggir wajan memang terlihat praktis, tapi sebenarnya bisa jadi celah berbahaya bagi bakteri masuk ke makanan. Ini bukan soal paranoid, melainkan soal mencegah risiko yang tidak perlu. Dengan mengganti cara pecah telur ke permukaan datar dan memakai mangkuk terpisah, kamu sudah membuat dapur rumahmu jauh lebih aman dari kontaminasi silang. Langkah kecil, dampak besar.
Ingin lebih aman di dapur? Mulai dari telur, yuk ubah kebiasaan yang selama ini kamu anggap sepele, karena ternyata telur pun bisa menyimpan bahaya kalau kita lengah.