Kenapa Laki-Laki Selingkuh Tapi Menyalahkan Pasangannya? Ini Jawaban Psikologinya
- Freepik
Pria narsistik adalah mereka yang merasa dirinya selalu benar, tak bisa menerima kritik, dan butuh validasi konstan. Kalau ada konflik, mereka menyerang balik, bukan mengoreksi diri.
Selingkuh bagi mereka bukan kesalahan, tapi ‘reaksi sah’ atas ketidaknyamanan dalam hubungan. Bahkan, saat ketahuan, mereka menyudutkan pasangannya.
Dr. Ramani menjelaskan bahwa narsistik akan selalu punya alasan. Mereka sangat ahli dalam membuat dirinya tampak sebagai korban, bahkan dalam situasi di mana jelas-jelas mereka pelakunya. Di balik itu semua, mereka sebenarnya takut menghadapi kenyataan bahwa mereka bukan orang baik seperti yang mereka pikirkan.
3. Pola Asuh & Luka Masa Kecil
Banyak pria tumbuh dalam keluarga yang minim kasih sayang, penuh kekerasan verbal, atau tanpa figur ayah yang hangat. Luka masa kecil ini menciptakan inner child yang terluka, haus cinta tapi takut dekat. Ketika masuk hubungan dewasa, mereka bingung, ingin dicintai, tapi takut tersakiti. Maka saat hubungan terasa sulit, mereka lari dan seringnya, ke pelukan orang lain.
"Orang dewasa yang tidak belajar meregulasi emosi di masa kecil akan menghindari konflik atau kedekatan. Sering kali, selingkuh adalah bentuk pelarian dari luka batin yang tidak pernah sembuh," kata Dr. Ramani menjelaskan.