Urban Farming vs Pertanian Tradisional, Mana yang Lebih Menguntungkan?
- Freepik
FAO menyebutkan, urban farming dapat membantu kota-kota besar menghadapi potensi krisis pangan dengan memperpendek rantai distribusi.
5. Peluang Bisnis dan Ekonomi
Urban farming kini berkembang menjadi sektor bisnis bernilai tinggi. Menurut data dari Allied Market Research, pasar urban farming global diperkirakan mencapai USD 10,5 miliar atau sekitar Rp174,3 triliun pada 2027.
Sementara itu, pertanian tradisional masih mendominasi pasar global dengan nilai jauh lebih besar, namun cenderung menghadapi tantangan seperti ketergantungan pada iklim, keterbatasan lahan, serta fluktuasi harga komoditas.
Dengan urban farming, peluang bisnis tidak hanya berasal dari hasil panen, tetapi juga dari penyediaan teknologi, edukasi, hingga layanan gaya hidup sehat.
6. Ketahanan terhadap Perubahan Iklim
Perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi pertanian tradisional karena sangat bergantung pada kondisi cuaca. Banjir, kekeringan, dan cuaca ekstrem dapat menurunkan produktivitas secara drastis. Sebaliknya, urban farming yang dilakukan dengan sistem tertutup seperti vertical farming dan greenhouse lebih tahan terhadap faktor iklim, sehingga dapat menghasilkan panen yang konsisten sepanjang tahun.