Pasangan Baru Waspada, 3 Kesalahan Budgeting yang Paling Sering Memicu Pertengkaran

Ilustrasi mengatur keuangan rumah tangga
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Banyak pasangan baru menikah mengira pernikahan hanya soal cinta dan kebersamaan. Dalam realitas rumah tangga sering kali menempatkan uang sebagai salah satu ujian terbesar bahkan tidak sedikit pasangan yang justru bertengkar hanya karena masalah pengelolaan keuangan.

Pernikahan Lebih Mengerikan Bagi Perempuan Dibandingkan Memiliki Anak

 

Kesalahan dalam membuat anggaran rumah tangga menjadi penyebab yang paling sering muncul. Budgeting yang tidak realistis, tidak transparan, atau bahkan tidak ada sama sekali bisa memicu ketegangan, terutama saat kebutuhan mendesak datang.

Benarkah Pernikahan Membuat Hidup Lebih Bahagia?

Jika Anda dan pasangan muda atau baru memasuki jenjang pernikahan dan sedang membangun fondasi rumah tangga baru, penting untuk memahami tiga kesalahan budgeting yang sering terjadi agar bisa dihindari sejak awal.

 

1. Tidak Punya Anggaran yang Jelas

Terungkap! 9 Prinsip Uang Dipakai Miliader Kumpulkan Kekayaan

 

Kesalahan pertama yang paling sering dilakukan pasangan baru adalah tidak memiliki anggaran rumah tangga yang jelas. Banyak yang berasumsi pengeluaran bisa diatur “seiring berjalannya waktu”. Padahal tanpa anggaran yang terukur, Anda bisa lebih mudah tergoda untuk belanja di luar kebutuhan. Uang pun cepat habis tanpa tahu ke mana arahnya.

 

Anggaran bukan sekadar daftar pemasukan dan pengeluaran, melainkan panduan yang membantu Anda menempatkan prioritas. Dengan menyusun anggaran bulanan yang rinci, mulai dari kebutuhan pokok, cicilan, tabungan, hingga dana darurat, Anda dan pasangan bisa memiliki kontrol yang lebih baik terhadap keuangan rumah tangga.

 

2. Tidak Transparan Soal Penghasilan dan Utang

 

Kesalahan berikutnya adalah tidak terbuka mengenai kondisi keuangan masing-masing. Masih banyak pasangan yang menyembunyikan jumlah penghasilan sebenarnya atau bahkan utang yang dimiliki sebelum menikah. Masalah ini sering menimbulkan ketegangan karena pasangan merasa dikhianati atau tidak dipercaya.

 

Transparansi keuangan adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan. Anda dan pasangan perlu duduk bersama untuk membicarakan kondisi finansial apa adanya, termasuk gaji, cicilan, hingga kewajiban lain. Dengan keterbukaan, Anda bisa membuat keputusan yang lebih bijak bersama, tanpa ada pihak yang merasa terbebani sendirian.

 

 

3. Tidak Menyisihkan Dana Darurat dan Tabungan

 

Banyak pasangan baru terlalu fokus pada kebutuhan bulanan dan cicilan, tetapi lupa menyisihkan dana darurat serta tabungan jangka panjang. Akibatnya, ketika ada kejadian tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendadak lainnya, keuangan rumah tangga langsung goyah. Kondisi ini bisa memicu pertengkaran karena keduanya merasa kewalahan mencari solusi cepat.

 

Menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat seharusnya menjadi prioritas. Idealnya, dana darurat minimal setara tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin. Selain itu, tabungan untuk tujuan jangka panjang seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau liburan keluarga juga penting untuk dijaga konsistensinya.

Mengelola keuangan rumah tangga bukan hanya soal angka, tetapi juga soal komunikasi, kepercayaan, dan kesepakatan. Tiga kesalahan budgeting sering kali menjadi pemicu pertengkaran pasangan baru.

Dengan menghindari kesalahan ini, Anda dan pasangan bisa membangun fondasi keuangan yang sehat sekaligus menjaga keharmonisan rumah tangga. Ingat, uang seharusnya menjadi alat untuk mencapai tujuan bersama, bukan alasan yang memisahkan Anda dari pasangan.