5 Profesi Entry Level yang Diprediksi Tetap Bertahan di Era AI, Prospek Kerja Masih Cerah
- Freepik
Lifestyle – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi telah mengubah banyak aspek dalam dunia kerja. Sejumlah pekerjaan entry level mulai berkurang atau bahkan hilang, digantikan oleh sistem otomatis yang lebih cepat dan efisien.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi para pencari kerja baru yang sedang membangun karier dari awal. Namun, tidak semua profesi terancam.
Masih ada bidang pekerjaan yang diprediksi tetap relevan karena membutuhkan keterampilan manusia, empati, atau keahlian teknis yang sulit digantikan mesin.
Laporan dari berbagai sumber internasional seperti World Economic Forum (WEF), AWS, dan National University menunjukkan bahwa profesi entry level yang memiliki unsur kreativitas, interaksi manusia, serta pekerjaan teknis lapangan justru akan terus tumbuh.
Artinya, peluang karier tetap terbuka lebar bagi mereka yang mau beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Berikut lima profesi entry level yang diprediksi tidak akan punah meskipun dunia semakin terdigitalisasi.
1. Software Developer / Junior Developer
Profesi di bidang teknologi justru mengalami lonjakan permintaan. Menurut laporan AWS, lowongan untuk junior developer naik 28 % dalam setahun terakhir. Hal ini karena AI tidak sepenuhnya menggantikan developer, melainkan menjadi alat bantu yang mempercepat proses coding.
National University juga mencatat pekerjaan software developer diperkirakan meningkat hampir 18 % hingga 2033. Bagi Anda yang memiliki minat di bidang pemrograman, profesi ini akan terus relevan di masa depan.
2. Data Analyst Entry Level
Peran analis data semakin penting seiring meningkatnya volume data global. Meski sebagian tugas dasar seperti pembersihan data dapat diotomatisasi, interpretasi dan penyajian insight tetap membutuhkan kemampuan manusia.
AWS melaporkan adanya peningkatan 16 % untuk posisi data analyst entry level. Keterampilan analisis kritis, storytelling berbasis data, serta pemahaman konteks bisnis menjadikan profesi ini tetap memiliki prospek cerah.
3. Profesi di Bidang Kesehatan dan Care Economy
Perawat, konselor, dan tenaga perawatan pribadi termasuk ke dalam kategori care economy yang terus tumbuh. Laporan WEF menegaskan bahwa pekerjaan ini tidak bisa digantikan oleh mesin karena melibatkan empati, perhatian emosional, dan interaksi manusia yang autentik.
Dengan bertambahnya usia populasi di berbagai negara, permintaan untuk tenaga perawatan justru semakin meningkat.
4. Profesi Tukang Terampil / Skilled Trades
Pekerjaan teknis seperti teknisi listrik, teknisi HVAC, dan pemeliharaan infrastruktur tidak mudah digantikan oleh AI maupun robot. Profesi ini membutuhkan keterampilan langsung, kehadiran fisik, dan pengalaman praktis.
Menurut laporan dari National University, skilled trades termasuk kategori pekerjaan dengan risiko rendah untuk tergantikan, sekaligus menjadi bidang dengan permintaan tinggi di pasar tenaga kerja.
5. Pekerjaan Sosial, Pengajar, dan Proyek Manajer Pemula
Profesi yang melibatkan interaksi manusia, pengajaran, serta kepemimpinan sosial tetap penting dalam masyarakat. Guru, dosen, konselor, maupun pekerja sosial membutuhkan keterampilan interpersonal yang tidak bisa diotomatiskan.
WEF menyebut profesi ini sebagai bagian dari bidang pekerjaan yang akan terus bertahan karena adanya regulasi, lisensi, serta kebutuhan interaksi langsung dengan manusia.
Mengapa Profesi Ini Akan Tetap Bertahan?
Ada beberapa alasan utama mengapa profesi entry level tersebut diprediksi tidak akan punah. Pertama, pekerjaan yang melibatkan empati dan hubungan manusia tidak bisa digantikan oleh AI.
Kedua, pekerjaan teknis atau lapangan membutuhkan keahlian manual dan keterampilan praktis. Ketiga, AI lebih banyak berperan sebagai alat pendukung, bukan pengganti total, terutama di bidang teknologi dan analisis data.
Selain itu, regulasi dan standar profesional juga menjadikan profesi tertentu tetap membutuhkan campur tangan manusia.
Dengan memahami tren ini, Anda bisa menyiapkan strategi karier yang lebih cerdas. Fokuslah pada profesi yang memiliki prospek jangka panjang dan lengkapi diri dengan keterampilan tambahan agar lebih adaptif di tengah perubahan teknologi.
Dunia kerja memang berubah, namun kesempatan selalu ada bagi mereka yang siap beradaptasi.