Jangan Panic Buying! Ini 8 Dampak Merugikan bagi Ekonomi dan Sesama Warga

Ilustrasi belanja
Sumber :
  • ChatGPT

Lifestyle – Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena panic buying sering muncul ketika dunia menghadapi krisis, mulai dari pandemi, bencana alam, hingga ketidakpastian geopolitik. Istilah ini merujuk pada perilaku konsumen yang membeli barang kebutuhan dalam jumlah besar secara mendadak karena rasa takut akan kelangkaan. 

Mau Cicil HP dengan Paylater? Wajib Tahu 10 Trik Ini Biar Kantong Gak Jebol!

Fenomena ini bukan hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi juga menimbulkan efek domino terhadap stabilitas perekonomian.

Menurut International Monetary Fund (IMF) dan analisis dari Harvard Business Review, panic buying bisa memperparah ketidakstabilan rantai pasok serta memicu inflasi karena ketidakseimbangan permintaan dan penawaran. 

Mengenal Profesi Dog Walker, Pekerjaan Unik yang Bisa Raup Miliaran Rupiah per Tahun

Untuk memahami lebih jauh, berikut adalah dampak utama panic buying terhadap perekonomian, seperti dirangkum pada Senin, 1 September 2025.

1. Kelangkaan Barang Kebutuhan Pokok

12 Pekerjaan Unik dengan Gaji Fantastis, Penghasilannya Bisa Tembus Rp2 Miliar Per Tahun!

Ketika panic buying terjadi, barang-barang seperti beras, minyak, tisu, hingga bahan bakar cepat menghilang dari rak toko. Permintaan yang melonjak mendadak membuat stok barang tak mampu memenuhi kebutuhan semua orang. Akibatnya, masyarakat yang membeli belakangan kesulitan mendapatkan produk vital.

2. Kenaikan Harga dan Inflasi

Halaman Selanjutnya
img_title