Emas vs Bitcoin, Mana Investasi yang Lebih Tahan Inflasi?
- Istimewa
Lifestyle – Ketika harga barang dan jasa meningkat, daya beli uang akan berkurang, sehingga nilai tabungan atau investasi yang tidak tepat bisa menurun. Oleh karena itu, memahami instrumen investasi yang mampu bertahan terhadap inflasi menjadi kunci untuk menjaga kestabilan keuangan jangka panjang.
Di era modern ini, investor memiliki berbagai pilihan aset untuk melindungi nilai kekayaan mereka, mulai dari instrumen tradisional seperti emas hingga aset digital seperti Bitcoin.
Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal stabilitas, risiko, dan potensi pertumbuhan. Memahami kelebihan dan kelemahan dari setiap aset sangat penting agar keputusan investasi lebih cerdas dan sesuai dengan profil risiko Anda. Berikut rangkumannya seperti dilansir dari MarketWatch dan Bank Rate, Senin, 1 September 2025.
1. Emas: Lindung Nilai Tradisional
Emas telah lama dikenal sebagai aset yang efektif melindungi nilai kekayaan dari inflasi. Sejak awal 2025, harga emas global meningkat lebih dari 30%, mencapai rekor tertinggi di atas US$3.490 per ounce.
Kenaikan ini dipicu oleh ketidakpastian politik dan ekonomi di berbagai negara, serta tren de-dollarization yang mendorong bank sentral dan investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Salah satu keunggulan emas adalah sejarah panjangnya sebagai penyimpan nilai yang stabil. Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, emas tetap dipandang sebagai aset yang aman dibandingkan instrumen keuangan lainnya.