Cara Mengelola Uang Jajan Anak Sesuai Usia agar Belajar Cerdas Finansial
- Freepik
Saat SMP, anak biasanya mulai memiliki keinginan lebih banyak, seperti membeli pulsa, nongkrong dengan teman, atau membeli barang hobi. Orang tua bisa memberikan uang jajan bulanan, misalnya Rp150.000–Rp250.000, sesuai kebutuhan dan kemampuan keluarga.
Di tahap ini, orang tua perlu mengenalkan catatan keuangan sederhana, seperti tulis pengeluaran harian agar anak tahu kemana uangnya pergi. Ajak anak berdiskusi jika uang habis terlalu cepat, sehingga mereka belajar bertanggung jawab atas pilihannya.
Anak Usia SMA (16–18 Tahun)
Anak SMA sudah semakin mandiri dan mulai memikirkan gaya hidup. Uang jajan bulanan bisa ditambah, misalnya Rp300.000–Rp500.000, dengan syarat anak mampu mengatur keuangan dengan baik. Orang tua bisa mulai memperkenalkan rekening tabungan di bank agar anak belajar menabung secara modern. Selain itu, ajari konsep keuangan yang lebih luas, seperti perbedaan kebutuhan dan keinginan, pentingnya menabung jangka panjang, serta risiko berutang.
Mengelola uang jajan anak bukan sekadar soal memberi uang, melainkan membekali mereka dengan keterampilan finansial sejak dini. Dengan menyesuaikan nominal dan cara pemberian sesuai usia, anak belajar menghargai uang, menabung, dan membuat keputusan bijak. Keterampilan ini akan menjadi bekal berharga untuk masa depan mereka, sehingga kelak mampu mengelola keuangan pribadi dengan cerdas dan bertanggung jawab.