Profesi Jadul Naik Daun Lagi, Generasi Muda Mulai Tinggalkan Pekerjaan 'Gedongan'
- Freepik
Tidak semua pekerjaan bisa diotomatisasi. Profesi jadul seperti tukang las, teknisi bangunan, perajin kayu, hingga seniman tradisional tetap membutuhkan sentuhan manusia. Faktor ini membuat profesi tersebut lebih tahan banting dibanding pekerjaan kantoran biasa.
9. Manfaat Terapeutik dan Mental Health
Banyak generasi muda menemukan ketenangan dalam aktivitas manual. Merajut, membuat keramik, hingga mengukir kayu dianggap membantu menjaga kesehatan mental karena memberikan rasa fokus, mindfulness, dan kepuasan personal.
10. Pasar Digital yang Mendukung Profesi Tradisional
Dengan adanya platform e-commerce dan marketplace global, hasil karya profesi jadul kini lebih mudah dipasarkan. Pengrajin bisa menjual produknya ke pasar internasional tanpa harus bergantung pada toko fisik, sehingga peluang ekonominya semakin besar.
Kembalinya minat generasi muda terhadap profesi jadul menunjukkan adanya pergeseran paradigma dalam memandang karier. Di tengah dunia yang semakin terdigitalisasi, profesi tradisional justru menawarkan keamanan, keberlanjutan, serta nilai budaya yang kuat.
Jika tren ini terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan bahwa pada 2030 profesi jadul akan menjadi primadona baru di dunia kerja, sekaligus menjadi jawaban atas tantangan disrupsi teknologi.