Waspadai Middle-Class Trap, Jebakan Finansial yang Diam-diam Menguras Dompet Kelas Menengah

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Freepik

Cicilan rumah, kendaraan, hingga kartu kredit sering dianggap wajar bagi kelas menengah. Namun, ketika terlalu banyak pendapatan dialokasikan untuk membayar cicilan, ruang gerak keuangan menjadi sempit. Situasi ini membuat sulit untuk menabung atau berinvestasi, bahkan bisa berbahaya jika tiba-tiba terjadi penurunan pendapatan.

12 Pengeluaran yang Bikin Kelas Menengah Sulit Kaya, Nomor 3 Paling Sering Jadi Godaan

3. Fokus pada Gengsi, Bukan Kebutuhan

Banyak kelas menengah membeli barang mewah atau gaya hidup tertentu demi terlihat sukses. Hal ini dikenal sebagai lifestyle inflation, di mana pengeluaran lebih dipengaruhi oleh gengsi dibanding kebutuhan nyata. Perilaku ini menjadi salah satu alasan utama kenapa middle-class trap begitu sulit dihindari.

Ciri-ciri Sudah Masuk Kelas Menengah Atas, Apakah Anda Termasuk?

4. Tidak Menyiapkan Dana Darurat

Dana darurat sering dianggap tidak penting karena merasa ada gaji bulanan yang bisa diandalkan. Padahal, kehilangan pekerjaan atau kondisi medis mendesak bisa mengganggu stabilitas keuangan. Tanpa dana darurat, solusi cepat biasanya mengambil utang, yang justru memperburuk kondisi finansial.

Cara Agar Kelas Menengah 'Naik Status', Jangan Terjebak di Zona Nyaman!

5. Menunda Investasi

Banyak kelas menengah memilih menabung di bank karena dianggap aman. Sayangnya, menabung saja tidak cukup untuk melawan inflasi. Ketika tidak berinvestasi, nilai uang justru tergerus. Middle-class trap semakin kuat ketika penghasilan hanya habis untuk konsumsi, tanpa ada strategi membangun aset jangka panjang.

Halaman Selanjutnya
img_title