Daftar Jurusan Kuliah yang Lulusannya Paling Banyak Menganggur, Anda Termasuk?
- Freepik
Lifestyle – Bagi banyak orang, kuliah adalah investasi besar untuk masa depan. Namun, tidak semua jurusan menjanjikan prospek kerja yang cerah setelah lulus. Persaingan ketat, kebutuhan pasar yang berubah, hingga perkembangan teknologi membuat sebagian jurusan justru menghasilkan banyak lulusan yang sulit mendapatkan pekerjaan.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian penting bagi calon mahasiswa yang sedang memilih jurusan agar tidak salah langkah.
Di sejumlah negara, data menunjukkan bahwa beberapa jurusan memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi dibanding jurusan lain. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari minimnya lapangan pekerjaan, keterampilan yang tidak sesuai kebutuhan industri, hingga tingginya jumlah lulusan di bidang tersebut.
Karena itu, penting untuk memahami tren ini agar keputusan kuliah lebih tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan masa depan.
Berikut adalah beberapa jurusan kuliah yang disebut memiliki tingkat pengangguran cukup tinggi berdasarkan riset dan laporan pendidikan internasional:
1. Seni Rupa dan Desain
Meskipun mengasah kreativitas dan bakat, jurusan seni rupa dan desain sering kali menghadapi keterbatasan lapangan kerja formal. Banyak lulusan akhirnya harus berjuang membangun karier mandiri sebagai freelancer atau membuka usaha sendiri, yang tentu tidak mudah tanpa jaringan dan modal kuat.
2. Antropologi dan Arkeologi
Jurusan ini memang menarik bagi mereka yang gemar mempelajari sejarah dan budaya. Namun, peluang kerja di bidang ini sangat terbatas, biasanya hanya di lembaga riset, museum, atau akademisi. Tidak heran tingkat pengangguran lulusan jurusan ini tergolong tinggi.
3. Filsafat dan Ilmu Agama
Filsafat dan studi agama memberikan wawasan luas, tetapi dalam dunia kerja modern, jurusan ini dianggap kurang aplikatif. Lulusan sering kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai kecuali melanjutkan ke bidang akademik atau pekerjaan yang sangat spesifik.
4. Ilmu Komunikasi dan Media
Jurusan ini sebenarnya populer dan banyak peminat. Namun, karena jumlah lulusannya sangat tinggi, kompetisi menjadi sangat ketat. Industri media juga semakin mengecil dengan beralihnya banyak platform ke digital, sehingga peluang kerja formal semakin terbatas.
5. Sastra dan Bahasa
Belajar bahasa dan sastra memang bermanfaat, tetapi kecuali lulusan melanjutkan menjadi penerjemah, pengajar, atau bekerja di bidang khusus, prospek kerja bisa cukup menantang. Banyak lulusan akhirnya bekerja di bidang yang tidak berkaitan dengan jurusannya.
6. Ilmu Politik
Jurusan ini sering dipilih dengan harapan bisa masuk ke dunia pemerintahan. Namun kenyataannya, tidak semua lulusan bisa mendapatkan posisi strategis. Banyak yang akhirnya bekerja di sektor lain yang tidak relevan, sehingga angka pengangguran relatif tinggi.
7. Sejarah
Jurusan sejarah juga memiliki keterbatasan dalam peluang kerja. Mayoritas kesempatan hanya ada di dunia akademik, penelitian, atau museum. Hal ini membuat banyak lulusan harus mencari pekerjaan di luar bidang yang mereka pelajari.
Memilih jurusan kuliah memang bukan perkara mudah. Selain minat, penting juga mempertimbangkan prospek kerja di masa depan. Beberapa jurusan mungkin menarik secara intelektual, namun jika peluang kerjanya terbatas, risiko menganggur menjadi lebih tinggi.
Bagi calon mahasiswa, sebaiknya kombinasikan minat pribadi dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri modern. Dengan begitu, peluang sukses setelah lulus akan jauh lebih besar.