5 Cara Mudah Pahami Laporan Keuangan Sebelum Investasi Saham, Pemula Wajib Tahu!

Ilustrasi Laporan Keuangan Perusahaan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Pernah dengar istilah jangan beli kucing dalam karung? Prinsip yang sama berlaku ketika Anda hendak membeli saham di pasar modal. Banyak investor pemula yang tergoda membeli saham hanya karena ikut-ikutan atau melihat harga yang sedang naik.

Cek Dulu Diri Sendiri! Panduan Lengkap Mengenali Profil Risiko Investasi agar Tidak Boncos

Mirisnya, para investor FOMo ini tidak benar-benar memahami kondisi perusahaan atas saham yang dibelinya. Padahal, salah satu kunci kesuksesan investasi saham yang bijak adalah mengenal laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan identik dengan angka-angka tebal yang membuat pusing. Fun fact bahwa sebenarnya membaca laporan keuangan tidak sesulit yang dibayangkan asalkan tahu bagian penting yang harus diperhatikan.

50 Istilah Penting dalam Investasi Saham, Pemula Wajib Tahu!

Bayangkan seperti membaca kesehatan tubuh, laporan keuangan adalah 'medical check-up' perusahaan yang memberi tahu Anda apakah perusahaan itu sehat atau tidak. Berikut trik membaca keuangan dengan mudah bagi para investor pemula. Jangan di-skip karena ini penting mendukung kesuksesan investasi Anda di pasar modal.

1. Fokus pada Laba dan Rugi

Laporan laba rugi adalah bagian pertama yang wajib Anda pahami. Di sinilah Anda bisa melihat apakah perusahaan menghasilkan keuntungan atau justru merugi.

6 Kebiasaan Buruk Berinvestasi yang Wajib Dihindari untuk Sukses Finansial

Perhatikan pendapatan (revenue) dan laba bersih (net income). Jika pendapatan terus meningkat dari tahun ke tahun, ini tanda perusahaan berkembang. Sebaliknya, kalau pendapatan stagnan atau terus turun, Anda perlu waspada.

Selain itu, periksa juga margin laba bersih. Caranya sederhana, yaitu laba bersih dibagi dengan pendapatan lalu dikali 100 persen. Semakin besar persentasenya maka semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

2. Cek Neraca untuk Menilai Aset dan Utang

Neraca atau balance sheet menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada satu titik waktu. Ibarat dompet, di sini Anda bisa tahu berapa aset (harta) yang dimiliki dan berapa besar utangnya.

Rasio yang sering digunakan adalah Debt to Equity Ratio (DER), yakni membandingkan total utang dengan modal pemilik. Semakin rendah DER maka semakin sehat struktur keuangan perusahaan. Idealnya, DER di bawah 1 adalah sinyal yang aman.

3. Jangan Lupakan Arus Kas

Banyak investor pemula yang melupakan laporan arus kas (cash flow). Padahal, perusahaan bisa terlihat untung di laporan laba rugi tetapi keuangannya seret karena arus kas negatif.

Perhatikan arus kas dari aktivitas operasional, apakah positif atau negatif. Jika positif artinya perusahaan punya cukup uang dari kegiatan utamanya untuk membiayai bisnis.

4. Lihat Catatan Laporan Keuangan

Di bagian akhir, ada catatan yang menjelaskan detail angka-angka dalam laporan. Jangan abaikan bagian ini karena di sinilah Anda bisa tahu informasi penting, seperti kebijakan akuntansi atau risiko bisnis.

5. Bandingkan dengan Kompetitor di Industri yang Sama

Jangan menilai laporan keuangan secara tunggal. Bandingkan rasio keuangan perusahaan dengan kompetitor sejenis. Ini membantu Anda melihat apakah kinerja perusahaan lebih baik, setara, atau justru tertinggal.

Membaca laporan keuangan memang butuh latihan, tapi bukan berarti hanya untuk orang keuangan. Sebagai investor, ini adalah kompas Anda agar tidak tersesat di dunia saham. Dengan memahami kondisi perusahaan, Anda tidak hanya ikut tren, tapi juga mengambil keputusan yang logis dan terukur.

Laporan keuangan adalah jendela untuk melihat performa perusahaan. Jadi, sebelum membeli saham baiknya luangkan waktu mempelajari tiga komponen penting yang mencakup laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.

Dengan pemahaman sederhana ini, Anda sudah selangkah lebih maju dibanding investor yang hanya mengandalkan kata orang. Investasi saham bukan soal insting, tapi juga soal data sebagai fundamental menilai kinerja perusahaan.