Tren Silent Living: Gaya Hidup Tenang, Bebas Utang, dan Tak Butuh Validasi
- Freepik
Lifestyle – Konten flexing atau pamer di media sosial yang memperlihatkan kekayaan dan gaya hidup serba mewah. Sebagai Silent Livin muncul mengusung prinsip gaya hidup tenang, seperlunya, dan tanpa beban pembuktian sosial.
Silent living bukan anti sukses, tetapi menghindari kebutuhan untuk selalu terlihat sukses. Konsep ini menjadi penyeimbang dari tren flexing yang kerap mendominasi media sosial.
Jika dulu status sosial dibangun lewat barang branded, liburan mewah, atau unggahan kafe mahal, maka generasi muda mulai sadar bahwa ketenangan batin jauh lebih berharga daripada validasi sementara dari dunia maya.
Mengapa Silent Living Diminati Generasi Muda?
Tren ini lahir dari kelelahan kolektif. Banyak orang, terutama generasi milenial dan Gen Z, merasa terjebak dalam siklus kerja keras demi membeli hal-hal yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Pembelian impuksif ini hanya untuk terlihat berhasil di mata orang lain.
Ironisnya, banyak dari mereka yang menjalani gaya hidup itu dengan cara berutang di pinjaman online (pinjol) hingga paylater. Tindakan ceroboh tersebut justru menjadi jebakan finansial karena terlilit utang yang sulit terlunasi karena bunga yang cukup besar.
Silent Living hadir sebagai bentuk perlawanan. Konsep hidup ini kembali ke nilai dasar hidup yang cukup, sadar diri, dan tidak bergantung pada ekspektasi orang lain.