Gen Z Tak Lagi Percaya Gelar Sarjana, Lebih Pilih Jalur Vokasi Demi Cepat Dapat Kerja?

Ilustrasi wisuda
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Generasi Z, yakni mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini menjadi tulang punggung usia produktif. Dikenal sebagai generasi yang tech-savvy, fleksibel, dan kritis terhadap sistem lama, Gen Z memiliki pendekatan berbeda dalam memilih jalur pendidikan dan karier.

Tak Takut Digantikan Mesin, Ini 7 Jurusan Kuliah yang Punya Prospek Kerja Cerah di 2030

Menariknya, dalam beberapa tahun terakhir, muncul tren signifikan yang menunjukkan pergeseran dari pendidikan tinggi tradisional menuju jalur vokasi. Banyak anak muda Gen Z yang kini lebih memilih sekolah kejuruan atau pelatihan keterampilan dibandingkan kuliah empat tahun. Apa yang melatarbelakangi keputusan ini?

Pergeseran dari Pendidikan Teoritis ke Keterampilan Praktis

5 Jurusan Kuliah Ini Sering Diremehkan, tapi Lulusannya Justru Diburu di Dunia Kerja

Berdasarkan laporan dari National Student Clearinghouse, pendaftaran ke program vokasi meningkat hingga 16 persen pada tahun 2023, tertinggi sejak 2018. Bahkan pada bidang seperti teknik konstruksi, lonjakannya mencapai 23 persen dalam satu tahun.

Tren ini mengindikasikan bahwa Gen Z mulai mempertanyakan efektivitas kuliah sebagai satu-satunya jalur menuju kesuksesan. Alih-alih mengejar gelar sarjana, mereka lebih memilih keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan di dunia kerja.

7 Lowongan Kerja Favorit Gen Z di 2025, Tukang hingga Mekanik Jadi Rebutan!

1. Pertimbangan Finansial yang Realistis

Biaya kuliah yang terus meningkat menjadi salah satu alasan utama mengapa Gen Z memilih jalur alternatif. Di Amerika Serikat, utang pendidikan bisa mencapai rata-rata USD 37.000 per mahasiswa. Sementara itu, program vokasi memiliki biaya lebih terjangkau dan durasi studi yang lebih singkat.

Halaman Selanjutnya
img_title