5 Kebiasaan Keuangan Kelas Menengah yang Diam-diam Bisa Bikin Miskin
- Freepik
Kenaikan penghasilan sering diiringi dengan peningkatan gaya hidup: pindah ke hunian lebih mahal, beli gadget terbaru, atau liburan ke luar negeri. Inilah yang disebut lifestyle inflation, musuh utama akumulasi kekayaan.
Jika seluruh kenaikan gaji langsung habis untuk konsumsi, maka tabungan dan investasi Anda tidak akan bertambah. Ujungnya, saat penghasilan menurun, gaya hidup tetap tinggi dan Anda terjebak utang.
3. Berutang untuk Barang Konsumtif
Kelas menengah punya akses mudah ke kartu kredit dan cicilan tanpa DP. Sayangnya, kemudahan ini sering disalahgunakan untuk membeli barang-barang konsumtif seperti gadget, fesyen bermerek, hingga liburan.
Berutang untuk aset produktif seperti rumah atau modal usaha masih bisa ditoleransi. Tapi jika utang digunakan hanya untuk memenuhi gaya hidup, maka Anda sedang menggali lubang keuangan tanpa sadar.
4. Tidak Punya Dana Darurat yang Memadai
Banyak kelas menengah merasa cukup aman karena punya gaji rutin, sehingga menunda membentuk dana darurat. Padahal, risiko seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan keluarga bisa datang kapan saja.