Kelas Menengah RI Rawan Miskin, Ini 6 Langkah agar Tetap Stabil secara Finansial
- Freepik
Lifestyle – Di tengah fluktuasi ekonomi global, kenaikan biaya hidup, dan maraknya PHK di berbagai sektor, banyak warga kelas menengah RI yang merasa hidup makin tidak aman. Data World Bank bahkan menunjukkan bahwa sebagian besar kelas menengah di negara berkembang bisa jatuh miskin hanya karena satu guncangan: kehilangan pekerjaan, sakit, atau gagal bayar utang.
Sayangnya, banyak dari mereka merasa "sudah cukup aman" secara finansial, padahal realitasnya, posisi kelas menengah saat ini ibarat berada di atas tali rapuh, sedikit saja terpeleset, bisa langsung jatuh ke bawah. Agar hal itu tak terjadi pada Anda dan keluarga, berikut beberapa langkah konkret yang disarankan para pakar ekonomi dan keuangan internasional.
1. Bangun Dana Darurat Setara 6–12 Bulan Pengeluaran
Banyak kelas menengah di Indonesia hidup dengan pola “gaji habis di tengah bulan”. Padahal, menurut Harvard Business Review, keluarga menengah wajib punya dana darurat minimal 6 bulan pengeluaran rutin, idealnya 12 bulan jika Anda bekerja di sektor informal. Dana ini bisa disimpan dalam tabungan terpisah atau instrumen yang mudah dicairkan.
Jika Anda kehilangan penghasilan utama, dana ini akan menjadi benteng pertama agar Anda tidak langsung tergelincir ke kondisi finansial yang mengkhawatirkan.
2. Lindungi Diri dengan Asuransi yang Tepat
World Bank menyebut bahwa “kehilangan penghasilan akibat sakit” adalah salah satu penyebab utama warga kelas menengah jatuh miskin. Oleh karena itu, jangan abaikan pentingnya asuransi kesehatan dan jiwa.