Ribuan Jurnalis Kena PHK di Era AI, Apa Benar Profesi Ini Terancam Punah?
- Freepik
Nasib serupa juga dialami oleh The Washington Post, yang memangkas sekitar 4% dari tenaga kerjanya, dan oleh Ziff Davis, induk perusahaan media seperti CNET, Mashable, dan PCMag, yang memutus hubungan kerja dengan 15% karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja.
Dalam laporan terpisah oleh The Institute for Independent Journalists (IIJ), disebutkan bahwa sedikitnya 8.300 pekerjaan jurnalistik hilang dalam tiga tahun terakhir, dan sebagian besar yang terdampak adalah jurnalis perempuan, jurnalis muda (usia 26–45 tahun), serta jurnalis dari kelompok minoritas.
AI Mengubah Wajah Newsroom
Kehadiran AI tidak hanya mengancam eksistensi pekerjaan, tetapi juga mengubah proses kerja newsroom secara mendasar. Banyak kantor berita kini menggunakan AI untuk menulis berita singkat, membuat ringkasan laporan keuangan, hingga mengelola editorial kalender.
Beberapa media juga mengintegrasikan AI dalam proses analisis sentimen publik dan pengumpulan data media sosial. Namun, langkah ini tak lepas dari kontroversi.
Meski efisiensi meningkat, banyak pihak mempertanyakan kualitas, akurasi, dan etika penggunaan AI dalam pemberitaan. Selain itu, keterlibatan AI dalam proses produksi berita mempercepat reduksi tenaga kerja manusia, terutama di level entry dan pertengahan.
Laporan Microsoft Sebut Profesi Jurnalis Termasuk yang Paling Rentan