Lebih dari 1 Juta Sarjana di RI Menganggur, Apa yang Salah?
- Freepik
2. Kesenjangan Kompetensi dan Dunia Kerja
Salah satu penyebab utama mengapa banyak sarjana menganggur adalah mismatch antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri. Banyak perusahaan menyatakan bahwa lulusan perguruan tinggi kerap kali tidak memiliki keterampilan praktis dan soft skills yang dibutuhkan dalam dunia kerja nyata.
Menurut laporan dari GoodStats, selama satu dekade terakhir, tingkat pengangguran lulusan sarjana naik hampir dua kali lipat, dari 5,87% pada 2013 menjadi 11,28% pada 2024. Ini menandakan bahwa sistem pendidikan tinggi belum mampu beradaptasi dengan cepat terhadap dinamika kebutuhan pasar kerja.
3. Dominasi Lapangan Kerja Sektor Informal
Sebagian besar lapangan kerja di Indonesia masih berada di sektor informal yang tidak sepenuhnya mampu menyerap lulusan perguruan tinggi. Sektor ini umumnya menuntut fleksibilitas dan keterampilan teknis, bukan sekadar gelar akademis. Akibatnya, lulusan sarjana yang tidak memiliki pengalaman kerja praktis justru kalah bersaing dengan lulusan SMA/SMK yang telah terbiasa bekerja.
4. Persepsi yang Salah tentang Gelar
Masih banyak yang menganggap bahwa memiliki gelar sarjana otomatis menjamin pekerjaan, padahal realitasnya tidak demikian. Di era digital seperti sekarang, perusahaan lebih mengutamakan keterampilan, portofolio, dan kemampuan beradaptasi, bukan sekadar ijazah.