5 Kiat Belanja Cerdas Pakai PayLater, Hindari Jebakan Finansial dan Raih Kebebasan Finansial
- Freepik
Lifestyle – Fitur Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang lebih dikenal sebagai PayLater menjadi salah satu inovasi keuangan yang diminati masyarakat, khususnya generasi muda. Kemudahan dalam membeli produk atau jasa sekarang dan membayarnya nanti bahkan mengalahkan kepopuleran kartu kredit di lanskap era digital.
Di balik segala kemudahan tersebut, terdapat risiko tersembunyi yang berpotensi menimbulkan beban finansial, terutama jika penggunaannya tidak disertai dengan perencanaan matang. Tanpa pengelolaan yang baik, PayLater bisa menjadi salah satu faktor yang menghambat pencapaian kebebasan finansial.
Berikut 5 strategi yang dapat dipertimbangkan agar penggunaan PayLater tetap berada dalam koridor yang sehat secara finansial. Jangan sampai pengeluaran berujung terlilit utang yang tidak berujung.
1. Memahami Fungsi PayLater
PayLater pada dasarnya dirancang sebagai sarana pendukung untuk mempermudah transaksi, bukan sebagai solusi utama pemenuhan kebutuhan konsumsi. Ketika digunakan sebagai jalan pintas untuk memenuhi keinginan yang sebenarnya belum mampu dipenuhi secara tunai, maka potensi risiko finansial akan meningkat. Penggunaan fitur ini sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan membayar dan bukan sekadar dorongan emosional saat berbelanja.
2. Tetapkan Batasan sesuai Kemampuan Finansial
Banyak ahli keuangan menyarankan agar total cicilan bulanan, termasuk dari PayLater, tidak melebihi persentase tertentu dari penghasilan rutin, misalnya 30 persen.
Hal ini dilakukan agar alokasi keuangan tetap proporsional antara konsumsi, tabungan, dan investasi. Dengan menetapkan batas penggunaan sejak awal, potensi tekanan finansial di kemudian hari dapat diminimalisir.
3. Utamakan Kebutuhan
Salah satu alasan mengapa PayLater kerap menimbulkan beban keuangan adalah karena sering digunakan untuk pembelian impulsif. Dalam banyak kasus, diskon atau promosi yang dikaitkan dengan metode ini memicu keputusan konsumtif yang kurang rasional.
Oleh karena itu, skema pembayaran ini idealnya hanya diterapkan untuk keperluan yang bersifat esensial, seperti pendidikan, perlengkapan kerja, atau kebutuhan rumah tangga prioritas.
4. Pahami Biaya Tambahan dan Risiko
Meskipun banyak penyedia PayLater menawarkan program cicilan tanpa bunga, tidak sedikit yang menyertakan biaya administrasi atau denda keterlambatan yang tidak selalu disadari pengguna. Selain berdampak pada total pembayaran, keterlambatan dalam pelunasan juga dapat memengaruhi skor kredit seseorang. Memahami seluruh syarat dan ketentuan yang berlaku menjadi langkah penting sebelum memutuskan untuk menggunakan fasilitas ini.
5. Melakukan Pencatatan dan Pemantauan Rutin atas Transaksi
Kebiasaan mencatat setiap penggunaan PayLater dapat menjadi alat bantu penting dalam menjaga transparansi keuangan pribadi. Dengan memiliki data transaksi yang jelas, evaluasi atas efektivitas dan dampak penggunaannya akan lebih mudah dilakukan. Penggunaan aplikasi pencatat keuangan atau alat bantu digital lain juga dapat memperkuat disiplin dalam mengelola kewajiban finansial yang muncul dari skema ini.
Secara umum, PayLater dapat menjadi solusi keuangan yang bermanfaat apabila digunakan dengan perhitungan yang matang. Fitur ini tidak harus menjadi ancaman terhadap stabilitas finansial, selama penggunaannya dilakukan secara selektif dan disesuaikan dengan kemampuan.
Dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan perencanaan yang tepat, penggunaan PayLater tetap dapat sejalan dengan tujuan jangka panjang seperti mencapai kebebasan finansial. Maka, membangun kebiasaan belanja yang lebih sadar dan terstruktur menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan finansial secara menyeluruh.