BNPL Bahaya atau Peluang? Panduan Bijak Gen Z Menavigasi Tren Finansial 2025
- Freepik
Lifestyle – Buy Now Pay Later (BNPL) menjadi salah satu fitur paling mencolok dalam ekosistem finansial digital 2025. Gen Z yang tumbuh di era internet dan mobile banking, menjadi kelompok paling cepat mengadopsi layanan ini.
Kemudahan membeli barang sekarang dan membayar belakangan dianggap solusi praktis, terutama di tengah gaya hidup digital yang serba instan. Namun, di balik kenyamanan itu, terselip potensi risiko yang perlu dicermati dengan bijak.
Layanan BNPL ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan fleksibilitas dan aksesibilitas terhadap produk atau jasa tanpa perlu memiliki kartu kredit. Di sisi lain, jika digunakan tanpa kontrol, BNPL bisa menjadi pintu masuk ke lingkaran utang yang sulit dihindari.
Memahami Cara Kerja BNPL
BNPL adalah layanan pembiayaan digital yang memungkinkan konsumen membeli barang atau jasa dan membayarnya dalam cicilan, biasanya tanpa bunga pada awalnya. Prosesnya cepat, cukup melalui aplikasi atau mitra e-commerce, tanpa prosedur rumit seperti pengajuan kartu kredit. Beberapa platform bahkan tidak memerlukan slip gaji atau riwayat kredit yang panjang.
BNPL memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa dan membayarnya dalam beberapa kali cicilan, sering kali tanpa bunga untuk jangka pendek, misalnya 30 hari atau 3 bulan. Cukup dengan ponsel, pengguna bisa memilih opsi BNPL saat checkout di e-commerce, dan pembayaran selanjutnya dilakukan sesuai tenor yang disepakati.
Perbedaan mendasar BNPL dengan kartu kredit adalah kemudahan akses dan kecepatan transaksi. Sementara kartu kredit mensyaratkan proses verifikasi yang lebih ketat dan limit yang ditentukan bank, BNPL bisa langsung digunakan saat checkout di berbagai marketplace atau aplikasi layanan. Namun, kemudahan ini juga membuat penggunanya lebih rentan terhadap godaan belanja impulsif.