Bukan Cuma AI, 10 Pekerjaan yang Diproyeksi Bergaji Tinggi yang Tren di 2025
- Freepik
Lifestyle – Transformasi digital yang dipacu oleh pesatnya adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mendominasi peta ketenagakerjaan global dalam beberapa tahun terakhir. Profesi seperti data scientist, AI engineer, dan machine learning specialist kini kian diburu karena menjanjikan efisiensi, inovasi, dan tentunya gaji tinggi. Namun dominasi AI bukan satu-satunya tren dalam lanskap kerja masa depan.
Tahun 2025 juga menyuguhkan ragam profesi di luar sektor AI yang tak kalah menjanjikan, baik dari sisi penghasilan maupun peluang berkembangnya karier jangka panjang. Perubahan gaya hidup masyarakat, regulasi global, kebutuhan akan keberlanjutan, serta percepatan digitalisasi di sektor keuangan, pendidikan, dan kesehatan turut menciptakan lonjakan permintaan terhadap profesi baru.
Lulusan baru maupun profesional muda kini dituntut untuk lebih adaptif dan strategis dalam memilih jalur karier. Berikut ini adalah daftar pekerjaan non-AI yang diprediksi menjadi tren di 2025, lengkap dengan ruang lingkup tugas dan latar belakang pendidikan yang dibutuhkan.
1. Sustainability Specialist / ESG Analyst
Profesi ini dibutuhkan untuk merancang strategi lingkungan dan sosial yang sejalan dengan standar ESG (Environmental, Social, and Governance). Perusahaan global kini wajib memastikan bahwa operasional mereka ramah lingkungan dan etis.
Spesialis ESG memainkan peran penting dalam pelaporan keberlanjutan, penilaian risiko lingkungan, hingga membentuk reputasi perusahaan di mata investor dan publik. Jurusan kuliah yang relevan untuk profesi ini adalah Teknik Lingkungan, Ilmu Lingkungan, Manajemen, Kebijakan Publik.
2. Digital Content Strategist
Di era digital-first, konten menjadi ujung tombak komunikasi perusahaan. Strategi konten yang terarah dapat meningkatkan visibilitas brand dan mendatangkan audiens loyal. Profesi ini tidak hanya menciptakan narasi yang engaging, tetapi juga melakukan analisis data untuk memahami tren dan preferensi pengguna di berbagai platform digital. Jurusan yang relevan antara lain Ilmu Komunikasi, Marketing, Sastra, Desain Komunikasi Visual (DKV).
3. Cybersecurity Analyst (Non-AI Focus)
Meningkatnya ancaman siber membuat profesi ini krusial. Tanpa harus mendalami AI, analis keamanan siber berperan melindungi sistem TI perusahaan, mengelola insiden keamanan, dan menerapkan kebijakan pertahanan digital yang efektif.Pekerjaan ini cocok untuk lulusan dari jurusan kuliah Teknik Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Komputer, Teknologi Informasi.
4. Legal Consultant for Data Privacy & Tech Law
Dengan regulasi seperti GDPR dan UU Perlindungan Data Pribadi, perusahaan membutuhkan ahli hukum yang paham isu teknologi, privasi, dan kepatuhan data. Konsultan hukum di bidang ini memainkan peran strategis dalam menghindari sanksi hukum dan menjaga kepercayaan publik. Pekerjaan ini membutuhkan lulusan dari Ilmu Hukum, Hukum Siber, Hukum Internasional, Hukum Bisnis.
5. Fintech Product Manager
Finansial digital menjadi tulang punggung banyak bisnis modern. Product manager di sektor fintech harus memahami perilaku pengguna, tren teknologi finansial, dan risiko industri untuk mengembangkan layanan yang aman, cepat, dan relevan bagi konsumen. Jurusan yang relevan, seperti Manajemen, Ekonomi, Teknik Industri, Teknologi Finansial.
6. Mental Health & Wellness Coach
Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja makin meningkat. Perusahaan-perusahaan kini banyak merekrut coach atau konselor profesional untuk mendampingi karyawan dalam menjaga keseimbangan mental, terutama dalam budaya kerja hybrid dan digital. Pekerjaan ini membuka peluang karier untuk lulusan Psikologi, Pendidikan Konseling, Ilmu Kesehatan Masyarakat.
7. Learning Experience Designer (LXD)
Profesi ini mendesain pengalaman belajar digital yang menarik dan efektif. Di tengah perkembangan e-learning dan pendidikan jarak jauh, LXD merancang konten pembelajaran interaktif, gamifikasi, serta modul pelatihan berbasis kebutuhan industri. Jurusan yang sesuai untuk mengisi posisi ini adalah Teknologi Pendidikan, Desain Komunikasi, Psikologi Pendidikan.
8. Remote Work Infrastructure Manager
Seiring maraknya kerja jarak jauh, perusahaan membutuhkan profesional yang dapat membangun dan mengelola sistem kerja remote yang aman dan efisien. Ini termasuk pengelolaan platform komunikasi, keamanan data, dan alur kerja kolaboratif. Jurusan yang relevan antara lain Teknik Informatika, Sistem Informasi, Manajemen Operasional, Teknik Industri.
9. Climate Change Consultant
Isu perubahan iklim membuat profesi ini sangat strategis. Konsultan ini membantu perusahaan mengurangi emisi karbon, melakukan asesmen risiko iklim, dan merancang transisi energi yang berkelanjutan. Pekerjaan ini memerlukan talenta dari lulusan Geografi, Ilmu Lingkungan, Teknik Geologi, Kebijakan Energi.
10. E-commerce Growth Specialist
Dengan lonjakan belanja online, posisi ini bertanggung jawab pada strategi pemasaran digital, optimalisasi kanal penjualan, serta analisis performa toko daring untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Profesi ini memerlukan lulusan dari jurusan Bisnis Digital, Marketing, Sistem Informasi, dan Ilmu Komputer.
Tahun 2025 bukan hanya milik para ahli AI. Perusahaan membutuhkan kombinasi keahlian teknis, strategis, dan humanistik dari berbagai bidang untuk mendukung pertumbuhan bisnis di tengah perubahan global yang cepat.