6 Olahraga Ekspensif yang Berpotensi Menguras Kantong Kelas Menengah, Padel Hingga Lari Kalcer

Ilustrasi padel
Sumber :
  • Pixabay

Lifestyle – Berolahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, namun tak semua jenis aktivitas fisik ramah di kantong. Di tengah tren hidup aktif dan penampilan bergaya, beberapa olahraga justru tergolong mahal dan bisa menjadi beban finansial tersendir bagi kalangan kelas menengah yang hidup pas-pasan.

5 Hobi Sepele yang Diam-diam Dicari Perusahaan Besar dan Dibayar Mahal

Bagi sebagian orang, memilih olahraga tidak hanya berdasarkan manfaat kesehatan, tapi juga prestise sosial yang melekat di dalamnya. Sayangnya, beberapa jenis olahraga justru menggerogoti kesehatan kantong imbas biaya perlengkapan, keanggotaan klub eksklusif, hingga pelatihan profesional bisa mencapai jutaan rupiah setiap bulannya.

Sebelum memutuskan terjun ke olahraga-olahraga ini, ada baiknya memahami potensi pengeluaran yang menyertainya agar tidak berdampak negatif pada kondisi finansial pribadi. Berikut 6 olahraga yang berpotensi membuat kantong jebol, kurangUMR friendy.

1. Padel

6 Cara Orang Kelas Menengah Diam-Diam Jadi Miliarder, Bisa Anda Tiru!

Padel merupakan jenis olahraga yang menggunakan raket yang mirip tenis dan squash yang semakin populer di kalangan masyarakat urban, terutama di kota besar seperti Jakarta. Namun, biaya bermain padel bisa sangat membebani dompet. 

Sewa lapangan di pusat kota relatif mahal, terutama pada jam sibuk. Belum lagi raket padel yang harganya jauh lebih tinggi dibandingkan raket tenis biasa. Selain itu, sepatu khusus dan pakaian branded sering menjadi bagian dari gaya hidup pemain padel, menambah beban pengeluaran. 

Koleksi Barang Jadul? Begini Cara Ubah Jadi Ladang Cuan di Era Digital

Bagi kelas menengah dengan anggaran terbatas, bermain padel secara rutin tanpa perencanaan dapat mengganggu keuangan bulanan. Untuk mengatasinya, pert Sprang untuk bermain bersama teman agar biaya sewa lapangan bisa dibagi, dan hindari membeli peralatan mahal di awal.

2. Golf

Golf dikenal sebagai olahraga elit yang membutuhkan investasi besar. Biaya keanggotaan klub golf, sewa lapangan, dan peralatan seperti stik golf serta bola berkualitas tinggi bisa sangat mahal. Bahkan untuk sesi latihan di driving range, biaya per jam bisa signifikan, belum termasuk pakaian khusus atau jasa pelatih. 

Bagi kelas menengah, hobi golf krang friendly untuk kondisi keuangan tterutama jika bermain di lapangan premium. Alternatifnya, gunakan fasilitas umum atau driving range yang lebih terjangkau, dan pertimbangkan membeli peralatan bekas untuk menghemat biaya.

3. Berkuda

Berkuda merupakan olahraga yang memukau namun sangat mahal. Selain biaya pelatihan dengan instruktur, peralatan seperti helm, sepatu khusus, dan pelana memiliki harga yang tidak murah. Jika memiliki kuda sendiri, biaya perawatan seperti pakan, kandang, dan perawatan kesehatan hewan bisa sangat membebani. 

Kelas menengah yang ingin mencoba berkuda bisa dinikmati melalui sesi sewa di pusat pelatihan. Untuk tetap menikmati hobi ini, pilih sesi berkuda di akhir pekan dengan paket hemat dan hindari investasi besar seperti membeli kuda.

4. Lari

Lari sering dianggap sebagai olahraga murah, tetapi lari kompetitif bisa menguras kantong. Sepatu lari khusus, pakaian kompresi, dan jam tangan olahraga dengan teknologi canggih memiliki harga tinggi. 

Terlebih adanya fenomena pelari kalter yang lebih mengutamakan penampilan dan perlengkapan lari yang modis daripada aspek performa lari itu sendiri. Selain itu, biaya pendaftaran untuk acara lari seperti maraton atau trail run bisa cukup besar, terutama untuk event internasional. 

Bagi kelas menengah, pengeluaran ini dapat mengganggu anggaran bulanan. Tips hematnya adalah memilih sepatu lari dengan harga terjangkau, bergabung dengan komunitas lari lokal untuk acara gratis, dan fokus pada latihan mandiri di taman kota.

5. Panjat Tebing Indoor

Panjat tebing indoor semakin digemari karena menawarkan pengalaman menantang di lingkungan terkendali. Namun, biaya keanggotaan gym panjat tebing atau tiket per sesi bisa cukup mahal, terutama di pusat kota. Peralatan seperti sepatu panjat, tali, dan harness juga menambah pengeluaran.

Hobi ini bisa menjadi beban  bagi kelas menengah jika dilakukan rutin. Untuk menghemat, cari gym dengan paket bulanan atau diskon pelajar, dan pertimbangkan menyewa peralatan alih-alih membeli baru.

6. Biliard

Sama seperti padel dan lari, billiard jadi salah satu olahraga yang naik daun di kalangan urban dan anak muda. Terlabih jika Anda yang FOMO untuk terjun ke level profesional, biayanya bisa melonjak. Meja biliar berkualitas, stik khusus, dan aksesori seperti kapur atau sarung tangan memiliki harga yang tidak murah. 

Pengeluaran tersebut belum termasuk pengeluaran sosial seperti makan dan minum setelah bermain. Bagi kelas menengah, bermain biliar di tempat umum lebih hemat. Bergabunglah dengan komunitas biliar lokal untuk berbagi biaya dan hindari membeli peralatan mahal di awal.

Bagi kelas menengah yang ingin menikmati olahraga tanpa menguras tabungan, perencanaan keuangan sangat penting. Tetapkan anggaran khusus untuk hobi, misalnya 5-10 persen dari pendapatan.

Manfaatkan fasilitas umum atau komunitas untuk mengurangi biaya, seperti bermain padel bersama teman atau lari di taman kota. Selain itu, hindari pembelian impulsif untuk peralatan branded dan prioritaskan tabungan untuk tujuan jangka panjang, seperti investasi atau dana darurat.