Grace Tahir Ungkap 4 Orang Sukses di Dunia Alami Gangguan Mental, Ada Bill Gates

Lifestyle – Keberhasilan para tokoh besar dunia menjadikan mereka dipandang sebagai figur ‘sempurna’. Di balik kesuksesan tersebut,terdapat segelintir miliarder dunia yang mengidap gangguan saraf atau neuro develpomental condition yang berakibat pada gangguan kesehatan mental mereka.

Grace Tahir sebagai salah satu orang kaya di Indonesia membongkar sejumlah nama besar global yang mengalami gangguan mental. Kisah-kisah ini menjadi inspirasi sekaligus pengingat bahwa hambatan bukan berarti akhir dari segalanya bahkan para orang sukses ini membuktikan bisa meraih pencapaian luar biasa.

Berikut adalah 4 tokoh dunia yang sukses meskipun memiliki gangguan mental. Ada Steve Jobs hingga Kate Spade.

1. Steve Jobs

Pendiri Apple, Steve Jobs, dikenal sebagai sosok yang memiliki standar kesempurnaan sangat tinggi dan perhatiannya yang mendalam terhadap detail. Grace Tahir menuturkan bahwa Steve Jobs mengalami Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif (OCPD). 

Berbeda dengan Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD) yang berpusat pada pikiran dan perilaku berulang yang mengganggu, OCPD adalah gangguan kepribadian yang ditandai oleh pola menyeluruh dari preokupasi dengan keteraturan, perfeksionisme, dan kontrol mental. Sifat-sifat ini mungkin telah mendorong seseorang untuk menciptakan produk yang revolusioner dan estetis, dengan desain yang minimalis dan fungsionalitas yang presisi.

Namun, sisi negatif OCPD dapat mencakup kekakuan, kesulitan dalam mendelegasikan tugas, dan masalah dalam hubungan interpersonal. Hal ini karena kebutuhan akan kontrol dan perfeksionisme yang berlebihan, yang kadang bisa membuat interaksi dengan orang lain menjadi sulit.

2. Bill Gates

Selanjutnya Grace Tahir menyampaikan Bill Gates sebagai salah satu pendiri Microsoft dan seorang filantropis terkemuka diduga mengidap Sindrom Asperger. Sindrom Asperger diklasifikasikan sebagai bagian dari Spektrum Autisme yang sering dikaitkan dengan kesulitan dalam interaksi sosial.

Karakteristik tersebut mungkin memungkinkan seseorang untuk mendalami minatnya. Seperti Gates yang mendalami pemrograman dan pengembangan perangkat lunak yang membuahkan hasil di mana Microsoft menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Pengidap sindrom Asperger ditandai oleh minat yang intens pada topik tertentu, kemampuan fokus yang luar biasa, dan pola pikir logis yang kuat. Namun, sisi lain dari Asperger seringkali mencakup tantangan dalam komunikasi non-verbal, kesulitan memahami isyarat sosial, serta kecenderungan untuk terjebak dalam rutinitas atau minat terbatas.

3. Ted Turner

Grace Tahir kemudian menuturkan orang sukses yang mengalami gangguan mental adalah Tes Turner, pendiri CNN dan seorang maestro media. Grace menyampaikan bahwa Turner mengalami Gangguan Bipolar.

Gangguan Bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem, meliputi episode manik (suasana hati yang sangat tinggi, energi berlebihan, pikiran cepat) dan episode depresif (suasana hati yang sangat rendah, kehilangan minat, energi menurun). Dalam beberapa kasus, fase manik dapat memicu kreativitas, keberanian mengambil risiko, dan dorongan untuk mencapai tujuan besar.

Dinamika bipolar ini, memberi Turner dorongan energi dan kreativitas luar biasa yang diperlukan untuk membangun kerajaan media. Namun, Bipolar juga datang dengan risiko perilaku impulsif selama fase manik, kesulitan dalam mempertahankan stabilitas emosi, dan periode depresi yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari dan hubungan personal.

4. Kate Spade

Terakhir, Grace menyoroti Kate Spade, pendiri dan desainer rumah mode terkenal merek Kate Spade, yang mengalami depresi berat. Grace mengatakan, gangguan kesehatan tersebut membuat Kate Spade harus mengakhiri hidupnya sendiri.

Depresi berat adalah gangguan suasana hati yang serius yang menyebabkan perasaan sedih yang persisten, kehilangan minat, dan berbagai gejala fisik serta emosional lainnya.

Demikian 4 orang sukses yang mengidap gangguan mental tetapi mampu memiliki karier cemerlang di bidangnya masing-masing. Dari kisah tersebut membuka wawasan untuk melihat mereka bukan hanya sebagai penderita, tetapi sebagai individu yang tangguh sembari terus mendorong kesadaran dan dukungan yang lebih baik untuk kesehatan mental di masyarakat.