Warren Buffett Sarankan Investor Ikuti Sikap Petani Kalau Mau Sukses di Pasar Modal
- Istimewa
Tujuh tahun kemudian, Buffett melakukan investasi serupa dengan membeli properti ritel dekat Universitas New York. Meskipun sektor properti runtuh, ia melihat peluang dalam aset produkti berbanding dengan pemikiran pasar yang sedang pesimis.
Pendekatan ini sangat berbeda dengan strategi yang banyak disarankan oleh "guru bull market" masa kini yang fokus pada momentum dan analisis teknikal. Buffett hanya fokus pada apa yang bisa diproduksi oleh aset tersebut. Ia tidak mencoba menebak pergerakan harga atau mengalahkan investor lain; ia hanya membeli kapasitas produktif dengan harga yang wajar.
Kebingungan antara Keberuntungan dan Keterampilan
Masalah utama dari fenomena ahli pasar dadakan ini bukanlah karena mereka untung—itu tentu hal yang bagus. Masalahnya adalah kebingungan antara keberuntungan dan keterampilan.
Saat pasar sedang naik, bahkan keputusan buruk pun bisa mendatangkan hasil yang baik. Ini, menurut Buffett, menciptakan bahaya ketika perilaku sembrono dan irasional para pemilik saham lain membuat mereka ikut bersikap irasional.
Buffett menjelaskan, ada satu perbedaan utama antara investasi pada lahan pertanian atau properti riil dengan investasi di saham, yaitu saham memberikan valuasi per menit atas kepemilikan saham Anda sementara cuan dari lahan pertanian baru akan terasa jika dijual dalam beberapa tahun ke depan. Menurutnya, kondisi inilah yang sering menjadi penghalang dalam berpikir investasi secara bijak sehingga investor terlalu fokus pada papan harga bukan pada permainan itu sendiri.
Pasar Bull dan Bear sama seperti Musim Panen dan Paceklik