6 Kesalahan Fatal saat Ajukan Pinjaman Online dan Dampak yang Harus Diwaspadai
- Freepik
Lifestyle – Kemudahan teknologi membuat pinjaman online kian diminati. Hanya bermodal KTP dan ponsel, dana bisa cair dalam waktu singkat. Sayangnya, kemudahan ini kerap membuat orang terburu-buru mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan risiko.
Tanpa perencanaan dan pemahaman yang cukup, pinjaman online bisa jadi bumerang. Alih-alih membantu, justru menambah beban finansial dan memperburuk kondisi ekonomi. Berikut enam kesalahan fatal yang sering terjadi saat mengajukan pinjaman online, beserta dampak yang harus Anda waspadai.
1. Tidak Memeriksa Legalitas Aplikasi Pinjaman
Salah satu kesalahan paling umum adalah meminjam dari pinjol ilegal. Aplikasi ini tidak terdaftar dan tidak diawasi oleh OJK, sehingga bebas menetapkan bunga tinggi dan metode penagihan yang tidak manusiawi. Akibatnya, banyak peminjam yang terjerat bunga harian tak masuk akal, bahkan mendapat teror dari pihak penagih.
2. Tidak Membaca Syarat dan Ketentuan
Banyak orang asal setuju tanpa membaca kontrak pinjaman secara menyeluruh. Padahal, di dalamnya bisa terselip bunga tinggi, biaya layanan, atau denda keterlambatan yang besar. Ketidaktahuan ini sering membuat peminjam kaget saat tagihan datang lebih besar dari yang diperkirakan.
3. Meminjam Lebih dari Kemampuan Finansial
Tergiur plafon tinggi, peminjam sering kali mengambil dana lebih dari yang sanggup mereka bayar. Akibatnya, cicilan bulanan terasa berat dan akhirnya menunggak. Selain dikenakan denda, keterlambatan pembayaran juga berdampak pada skor kredit.
4. Menggunakan Data Palsu atau Identitas Orang Lain
Beberapa orang mencoba "mengakali sistem" dengan memakai data palsu agar pengajuan disetujui. Ada pula yang meminjam menggunakan identitas keluarga atau teman tanpa izin. Tindakan ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bisa merusak hubungan personal jika terjadi penagihan paksa.
5. Tidak Membayar Tepat Waktu
Menunda pembayaran atau mengabaikan tagihan tanpa penjelasan bisa berbuntut panjang. Selain denda yang terus bertambah, peminjam bisa dikenakan penagihan agresif, bahkan dilaporkan ke Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Hal ini akan menyulitkan pengajuan pinjaman di masa mendatang.
6. Mengajukan Pinjaman di Banyak Aplikasi Sekaligus
Demi memperbesar peluang disetujui, beberapa orang mendaftar ke banyak aplikasi pinjol secara bersamaan. Hal ini justru menunjukkan kondisi keuangan yang tidak sehat dan bisa berakibat buruk pada skor kredit. Belum lagi, jika semua pinjaman cair, beban cicilan jadi bertumpuk tanpa disadari.
Pinjaman online memang bisa menjadi solusi cepat saat darurat, namun hanya jika dilakukan dengan bijak. Hindari kesalahan-kesalahan di atas agar Anda tidak terjebak dalam lingkaran utang yang sulit keluar.
Ingat, keputusan finansial yang buruk hari ini bisa berdampak panjang di masa depan. Bijaklah sebelum mengajukan pinjaman.