Belajar Atur Uang ala Seneca, Filosofi Stoik yang Tetap Relevan di Era Modern
- Freepik
Lifestyle – Dalam dunia yang serba cepat dan penuh godaan konsumtif seperti sekarang, mengatur uang sering kali terasa lebih sulit daripada mencarinya. Banyak orang tergoda untuk hidup di luar kemampuan, mengejar status, atau sekadar memenuhi keinginan sesaat.
Padahal, ribuan tahun yang lalu, seorang filsuf Stoik bernama Seneca telah menyampaikan nasihat keuangan yang tetap relevan hingga kini.
Lucius Annaeus Seneca, atau yang lebih dikenal sebagai Seneca, adalah seorang filsuf Romawi yang dikenal karena pandangan hidupnya yang sederhana dan rasional. Ia bukan hanya dikenal karena pemikiran etis dan spiritualnya, tetapi juga karena nasihat praktis dalam mengelola harta dan keuangan.
Meskipun hidup di abad pertama, ajaran Seneca mengenai uang tetap kontekstual dalam dunia modern yang penuh tekanan finansial.
Berikut ini adalah beberapa prinsip penting dari Seneca yang bisa membantu Anda mengatur uang dengan lebih bijak dan tenang.
1. Uang Bukan Segalanya
Seneca menekankan bahwa uang adalah alat, bukan tujuan hidup. Dalam surat-surat moralnya, ia sering kali mengingatkan bahwa kekayaan sejati tidak terletak pada seberapa besar harta Anda, tetapi pada bagaimana Anda memandang dan menggunakannya. Mengatur uang dengan prinsip ini akan membuat Anda terhindar dari tekanan sosial untuk terus mengonsumsi atau menimbun kekayaan.
2. Biasakan Hidup Sederhana
Salah satu praktik Stoik dari Seneca adalah voluntary discomfort—secara sengaja hidup sederhana meskipun Anda mampu hidup mewah. Dengan cara ini, Anda melatih diri untuk tidak bergantung pada kenyamanan dan mengurangi rasa takut kehilangan. Dalam konteks keuangan, ini bisa diterjemahkan sebagai hidup hemat, menabung, dan membatasi gaya hidup konsumtif.
3. Kendalikan Keinginan
Seneca percaya bahwa penderitaan manusia lebih banyak datang dari keinginan yang tidak terkendali, bukan dari keadaan nyata. Jika Anda bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, Anda bisa mengelola uang dengan lebih baik. Ini sejalan dengan prinsip budgeting modern: prioritaskan pengeluaran untuk hal esensial, dan hindari belanja impulsif.
4. Antisipasi Kemungkinan Terburuk
Salah satu ajaran Stoik paling terkenal adalah premeditatio malorum, atau membayangkan kemungkinan terburuk. Dalam keuangan, ini berarti memiliki dana darurat, asuransi, dan rencana cadangan untuk menghadapi kondisi tidak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau krisis ekonomi. Dengan begitu, Anda tidak hanya bertahan, tetapi juga tetap tenang dalam situasi sulit.
5. Jangan Terkecoh oleh Kekayaan Orang Lain
Seneca sering kali menekankan bahwa banyak orang tampak kaya, tetapi sebenarnya hidup dalam utang dan stres. Ia menganjurkan untuk tidak iri terhadap kekayaan orang lain karena kita tidak tahu kondisi keuangan mereka yang sebenarnya. Nasihat ini sangat berguna di era media sosial, di mana kehidupan glamor kerap membuat orang merasa tertinggal.
6. Investasikan pada Diri Sendiri
Menurut Seneca, hal terbaik yang bisa Anda lakukan dengan waktu dan uang adalah menggunakannya untuk membangun kebijaksanaan dan karakter.
Dalam konteks modern, ini berarti investasi pada pendidikan, pengembangan diri, keterampilan, dan kesehatan mental. Aset sejati adalah diri Anda sendiri.
Nasihat keuangan dari Seneca mungkin terdengar kuno, tapi esensinya justru sangat modern: hidup sederhana, bijak dalam mengatur uang, dan mengendalikan diri dari keinginan berlebihan.
Di tengah dunia yang penuh dorongan konsumtif, pendekatan Stoik ini menjadi semacam jangkar untuk menjaga stabilitas finansial dan batin Anda.
Mengatur uang dengan prinsip Seneca bukan hanya soal angka di rekening, tetapi juga tentang kebijaksanaan dalam menjalani hidup. Maka, jangan ragu untuk menerapkan filosofi ini demi hidup yang lebih tenang, stabil, dan bermakna.