Mengenal Luteal Phase, Biang Kerok Kulit Jadi Kusam dan Berminyak Menjelang Menstruasi
- AI
Lifestyle – Siklus menstruasi wanita bukan hanya soal haid datang setiap bulan. Di balik itu, ada perubahan hormonal yang sangat memengaruhi kesehatan tubuh, termasuk kesuburan dan bahkan kecantikan kulit.
Salah satu fase penting dalam siklus ini adalah luteal phase, yaitu periode setelah ovulasi dan sebelum menstruasi berikutnya.
Banyak wanita tidak menyadari betapa pentingnya luteal phase, padahal fase ini bisa menentukan apakah kehamilan berhasil atau tidak, dan juga berkaitan erat dengan perubahan fisik seperti jerawat, kulit berminyak, atau bahkan kulit tampak kusam.
Luteal phase dimulai setelah ovulasi (pelepasan sel telur) dan berakhir saat menstruasi berikutnya dimulai. Dalam siklus normal 28 hari, luteal phase berlangsung selama 12–14 hari, yaitu sekitar hari ke-15 hingga ke-28.
Pada fase ini, folikel yang sebelumnya melepaskan sel telur berubah menjadi corpus luteum, yang memproduksi hormon progesteron. Hormon ini sangat penting untuk menjaga lapisan rahim tetap tebal agar siap menerima embrio. Bila kehamilan tidak terjadi, progesteron menurun dan menstruasi pun dimulai.
Kaitannya dengan Kecantikan Kulit
Selama luteal phase, peningkatan kadar progesteron dan sedikit estrogen dapat menimbulkan berbagai perubahan kulit. Berikut beberapa yang umum terjadi:
1. Jerawat Hormonal
Progesteron bisa merangsang produksi minyak (sebum) berlebih di kulit. Akibatnya, pori-pori mudah tersumbat dan muncullah jerawat, terutama di area dagu, rahang, dan pipi bawah.
2. Kulit Lebih Berminyak
Banyak wanita merasa wajahnya lebih mengilap dan makeup lebih cepat luntur selama fase ini. Ini wajar karena produksi minyak alami sedang meningkat.
3. Peradangan atau Kemerahan
Perubahan hormon juga bisa memicu respons peradangan ringan di kulit, membuatnya tampak kemerahan atau sensitif.
4. Kulit Tampak Kusam
Fluktuasi hormonal kadang membuat sirkulasi darah ke kulit tidak seoptimal biasanya, sehingga kulit terlihat lebih lelah atau kurang bercahaya.
Tips Merawat Kulit Selama Luteal Phase
1. Gunakan pembersih wajah ringan namun efektif untuk mengontrol minyak.
2. Pilih pelembap non-komedogenik yang tidak menyumbat pori.
3. Tambahkan bahan seperti niacinamide atau zinc ke dalam rutinitas skincare Anda untuk bantu redakan jerawat.
4. Hindari eksfoliasi berlebihan yang bisa memperparah iritasi hormonal.
5. Jangan lupa untuk cukup tidur dan minum air putih agar kulit tetap terhidrasi.
Peran Luteal Phase dalam Kesuburan
Selain memengaruhi kondisi kulit, luteal phase sangat penting dalam proses reproduksi. Jika durasi luteal phase terlalu pendek (kurang dari 10 hari), sel telur yang telah dibuahi mungkin tidak bisa menempel dengan baik di rahim. Hal ini disebut luteal phase defect (LPD) dan dapat mengganggu kehamilan.
Beberapa faktor penyebab LPD antara lain:
1. Gangguan hormon seperti tiroid atau rendahnya progesteron
2. Stres berat
3. Kurang tidur
4. Pola makan tidak seimbang
Bila Anda sedang merencanakan kehamilan, penting untuk mengenali tanda-tanda luteal phase ini. Salah satunya adalah peningkatan suhu tubuh basal dan perubahan lendir serviks yang menjadi lebih kental.
Menjaga Luteal Phase Tetap Seimbang
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar luteal phase berjalan optimal, baik untuk kesuburan maupun untuk menjaga kulit tetap sehat:
1. Konsumsi makanan bergizi tinggi seperti salmon, alpukat, telur, dan sayuran hijau
2. Istirahat cukup dan hindari stres berlebihan
3. Olahraga ringan secara rutin
4. Minum cukup air dan hindari minuman berkafein berlebih
5. Bila perlu, konsultasikan suplemen progesteron dengan dokter
Luteal phase adalah fase penting dalam siklus menstruasi yang sering luput dari perhatian. Padahal, fase ini memegang peran kunci dalam kesuburan, serta membawa dampak signifikan pada kondisi kulit. Gejala seperti jerawat hormonal, kulit berminyak, dan mood swing bisa jadi tanda bahwa Anda sedang berada di fase ini.
Dengan memahami fase luteal, Anda bisa lebih bijak dalam merawat tubuh dan kulit. Jadi, jangan hanya fokus pada tanggal haid, tapi perhatikan juga sinyal-sinyal tubuh selama siklus berlangsung. Tubuh Anda memberi petunjuk, tinggal bagaimana Anda mendengarnya.