5 Makanan yang Bikin Jerawatan, Harus Dihindari Kalau Mau Wajah Glowing

Masalah jerawat pada wajah
Sumber :
  • Freepik

LifestyleJerawat merupakan masalah kulit yang sering mengganggu penampilan dan kepercayaan diri, terutama bagi mereka yang mendambakan wajah glowing dan sehat. Selain faktor hormonal dan perawatan kulit, pola makan ternyata memainkan peran besar dalam kesehatan kulit. 

Kenapa Camilan Asin Lebih Bikin Ketagihan Dibanding yang Manis?

Beberapa makanan dapat memicu produksi sebum berlebih, peradangan, atau ketidakseimbangan hormon, yang semuanya berkontribusi pada munculnya jerawat. Dengan memahami makanan mana yang perlu dihindari, Anda dapat menjaga kulit tetap bersih dan bercahaya. 

Berikut adalah lima jenis makanan yang dapat memicu jerawat dan alasan ilmiah mengapa Anda sebaiknya membatasi konsumsinya untuk mendapatkan kulit yang sehat.

Produk Susu dan Derivatifnya

Jangan Gunakan Makanan Sebagai Hadiah atau Hukuman untuk Anak, Coba dengan Cara Ini

Ilustrasi campuran susu dan strawberry

Photo :
  • Pixaby

Produk susu, seperti susu sapi, keju, dan yogurt, sering dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Dermatology (2019), susu sapi mengandung hormon seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1) yang dapat merangsang kelenjar sebum untuk memproduksi minyak berlebih. 

Benarkah Minum Susu Sebelum Tidur Bantu Tidur Lebih Nyenyak? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Selain itu, susu juga mengandung protein whey dan kasein yang dapat memicu peradangan pada kulit. Susu skim justru memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan susu full-fat karena kandungan gula laktosa yang lebih tinggi. 

Untuk alternatif, Anda dapat beralih ke susu nabati seperti susu almond atau oat, yang lebih ramah bagi kulit berjerawat.

Makanan Tinggi Gula

Ilustrasi donat

Photo :
  • Pixabay

Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti permen, minuman bersoda, kue, dan cokelat manis, dapat memicu lonjakan gula darah yang menyebabkan peningkatan kadar insulin. Insulin yang tinggi merangsang produksi androgen, hormon yang meningkatkan produksi sebum dan menyumbat pori-pori. 

Studi dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology (2020) menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula berkorelasi dengan tingkat keparahan jerawat. Untuk menjaga kulit tetap glowing, ganti camilan manis dengan buah-buahan rendah glikemik seperti apel atau beri, yang kaya akan antioksidan untuk mendukung kesehatan kulit.

Makanan Cepat Saji dan Gorengan

Bakwan goreng

Photo :
  • iStock

Makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, dan ayam goreng mengandung lemak jenuh serta lemak trans yang dapat memicu peradangan dalam tubuh. Lemak ini juga meningkatkan produksi sebum, yang menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri penyebab jerawat, Propionibacterium acnes. 

Menurut penelitian dari Dermatology Online Journal (2018), konsumsi makanan tinggi lemak jenuh berkorelasi dengan peningkatan jerawat pada remaja dan dewasa muda. 

Untuk alternatif, pilihlah makanan yang dipanggang atau dikukus, seperti ikan atau sayuran, yang kaya akan asam lemak omega-3 untuk mengurangi peradangan kulit.

Karbohidrat Olahan

Nasi putih diberi kecap

Photo :
  • Freepik

Karbohidrat olahan, seperti nasi putih, roti putih, dan pasta dari tepung terigu olahan, memiliki indeks glikemik tinggi yang memengaruhi kadar gula darah dan insulin, serupa dengan makanan manis. Peningkatan insulin ini dapat memicu produksi minyak berlebih dan memperburuk jerawat. 

Selain itu, karbohidrat olahan sering kali kekurangan nutrisi penting seperti serat dan vitamin yang mendukung kesehatan kulit. Sebagai gantinya, pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, quinoa, atau ubi jalar, yang memiliki indeks glikemik lebih rendah dan kaya akan nutrisi seperti vitamin B6 dan magnesium untuk mendukung regenerasi kulit.

Makanan dengan Kandungan Yodium Tinggi

Makanan yang kaya yodium, seperti rumput laut, udang, atau garam beryodium dalam jumlah berlebihan, dapat memicu jerawat pada beberapa individu. Yodium berlebih dapat mengganggu keseimbangan hormon tiroid, yang secara tidak langsung memengaruhi produksi sebum dan menyebabkan peradangan kulit. 

Menurut studi dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology (2017), konsumsi yodium berlebih berkaitan dengan jerawat jenis pustula pada wajah. 

Untuk mencegahnya, batasi konsumsi makanan kaya yodium dan pastikan asupan harian tidak melebihi 150–300 mikrogram, sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pilih garam non-yodium atau perhatikan label nutrisi pada makanan kemasan.

Tips Tambahan untuk Kulit Glowing

Selain menghindari makanan di atas, penting untuk menjaga pola makan seimbang dengan mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan buah-buahan. 

Minum air putih minimal 2 liter per hari juga membantu menghidrasi kulit dan membuang toksin. Konsultasikan dengan dokter kulit jika jerawat terus berlanjut, karena pola makan hanya salah satu faktor dari banyak penyebab jerawat. 

Perhatikan juga kebersihan wajah dan hindari produk perawatan kulit yang mengandung bahan komedogenik, seperti minyak kelapa, yang dapat menyumbat pori-pori.