Konsumsi Telur Setiap Hari Bikin Kulit Kusam dan Berminyak? Cek Faktanya!

Ilustrasi kulit berminyak
Sumber :
  • AI

LifestyleTelur rebus tiap pagi, omelet sore hari, bahkan telur dadar malam-malam—konsumsi telur sudah jadi kebiasaan banyak orang yang ingin hidup sehat. Tapi, di balik semua manfaatnya, ada juga keluhan dari sebagian orang 'Kok makin sering makan telur, kulitku makin berminyak dan gampang jerawatan, ya?'

Kenapa Makan Bakwan Bisa Bikin Jerawat Makin Meradang? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

 

Apakah ini cuma kebetulan atau ada hubungannya antara telur dan kondisi kulit?

Kamu Sering Goreng Telur Begini? Hati-Hati, Bisa Picu Kanker!

 

Menurut dermatolog asal Inggris dan penulis The Skincare Bible, Dr. Anjali Mahto, memang ada hubungan tidak langsung antara konsumsi telur berlebihan dan kondisi kulit berminyak atau jerawat hormonal. Tapi tenang, ini bukan berarti kamu harus langsung stop makan telur!

Telur Mata Sapi Bisa Jadi Silent Killer? Dokter Jelaskan Fakta Sebenarnya

 

Yuk, kita bedah faktanya. Pertama mari bahas telur sebagai sumber gizi. Telur dikenal sebagai superfood karena mengandung protein lengkap (terutama di bagian putih telur), kolesterol dan lemak baik (terutama di kuning telur) serta vitamin D, kolin, biotin, dan vitamin B kompleks.

 

Semua nutrisi ini sangat baik untuk metabolisme tubuh dan kesehatan kulit. Namun, kalau dikonsumsi berlebihan, bisa berdampak pada keseimbangan hormonal dalam tubuh yang ternyata sangat berpengaruh terhadap kondisi kulit.

 

 

Bagaimana Telur Bisa Bikin Kulit Berminyak?

 

Kuncinya ada di kolesterol dan protein tinggi yang bisa memengaruhi hormon androgen, yaitu hormon yang mengatur produksi minyak (sebum) di kulit.

 

Menurut Dr. Mahto diet tinggi protein hewani dan kolesterol bisa memengaruhi kadar androgen seperti testosteron. Peningkatan aktivitas androgen dapat merangsang kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak minyak.

 

Nah, minyak berlebih inilah yang bikin wajah kamu tampak mengilap, makeup cepat luntur, dan pori-pori makin besar. Dalam jangka panjang, kulit jadi lebih rentan terhadap komedo, jerawat hormonal dan tekstur kulit yang kasar dan kusam

 

 

Androgen, Sebum, dan Jerawat Hormonal

 

Hormon androgen (seperti testosteron dan DHT) adalah salah satu pengatur utama produksi sebum. Semakin tinggi aktivitas hormon ini, semakin aktif pula kelenjar minyak di wajah.

 

Biasanya efek ini paling terasa di area dagu dan rahang,leher bagian bawah dan dada atau punggung. Itulah kenapa jerawat hormonal sering muncul di lokasi-lokasi tersebut, apalagi menjelang menstruasi atau saat stres.

 

Konsumsi telur berlebihan, terutama jika digoreng atau dipadukan dengan makanan berlemak, bisa memicu lonjakan kecil androgen, cukup untuk membuat kulit kamu jadi kilang minyak.

 

 

Kok Bisa Kulit Jadi Kusam Juga?

 

Kulit yang terlalu berminyak bisa terlihat glowing, tapi bukan glowing sehat. Minyak berlebih yang menumpuk di permukaan kulit bisa mengoksidasi dan menimbulkan warna kusam, menyumbat pori dan menghambat regenerasi sel kulit dan menimbulkan lapisan film yang membuat skincare sulit menyerap. Jadi meski kamu pakai skincare mahal pun, hasilnya akan kurang optimal kalau produksi sebum terlalu tinggi.

 

Siapa yang Harus Waspada?

 

Kamu perlu lebih waspada dengan konsumsi telur jika mengalami:

 

  • Jerawat aktif, terutama yang muncul saat siklus haid

  • Kulit yang sangat berminyak meski sudah rajin cuci muka

  • Pori-pori besar dan sering muncul whitehead/blackhead

  • PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), karena berkaitan dengan resistensi insulin dan ketidakseimbangan hormon androgen

 

 

Tips Konsumsi Telur yang Aman untuk Kulit

 

Tenang, kamu nggak harus langsung stop makan telur. Tapi ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar kulit tetap sehat:

 

1. Batasi Konsumsi

 

Cukup 1 butir telur sehari. Lebih dari itu, sebaiknya hanya dikonsumsi beberapa kali seminggu, terutama jika kamu juga mengonsumsi protein hewani lain.

 

2. Utamakan Telur Rebus atau Kukus

 

Hindari telur dadar dengan banyak minyak, telur ceplok pakai margarin, atau omelet dengan keju berlebih. Metode masak yang salah bisa memperparah efek inflamasi.

 

3. Imbangi dengan Sayur dan Antioksidan

 

Kombinasikan telur dengan sayuran tinggi vitamin C, seperti brokoli, tomat, atau paprika. Ini membantu mengontrol radikal bebas dan sebum berlebih.

 

4. Coba “Food Diary”

 

Catat makanan dan reaksi kulitmu selama 7–14 hari. Jika kamu melihat pola jerawat muncul setelah konsumsi telur, mungkin tubuhmu sensitif dan perlu pengurangan.

 

Apakah Telur Harus Dihindari Sepenuhnya?

 

Tidak semua orang sensitif terhadap telur. Banyak juga yang konsumsi telur setiap hari dan tetap punya kulit sehat. Kuncinya adalah mengetahui kondisi kulit dan hormonmu sendiri, tidak berlebihan dan menjaga keseimbangan gizi dan gaya hidup.

"Telur adalah makanan bergizi. Tapi bila kamu rentan terhadap jerawat hormonal, penting untuk memperhatikan sinyal dari kulit. Pola makan harus disesuaikan secara individual," kata Dr. Mahto.