Laser untuk Mencerahkan Selangkangan: Apakah Aman dan Efektif? Ini Kata Dokter Kulit
- Freepik
Lifestyle –Belakangan ini, perawatan mencerahkan area tubuh tersembunyi seperti selangkangan makin populer. Mulai dari artis, influencer, hingga masyarakat umum mulai terbuka soal treatment seperti intimate brightening, terutama dengan metode laser. Tren ini banyak berseliweran di media sosial dan ditawarkan oleh berbagai klinik kecantikan.
Namun, muncul pertanyaan penting: apakah perawatan laser untuk mencerahkan selangkangan aman? Apakah efektif? Bagaimana risiko jangka panjangnya? Artikel ini akan mengulas penjelasan dari para ahli dermatologi.
Sebelum membahas soal laser, kita perlu memahami dulu mengapa kulit selangkangan cenderung lebih gelap dibanding area lain. Warna kulit di area tersebut sebenarnya sangat wajar dan disebabkan oleh banyak faktor:
Gesekan: Karena lipatan dan pergerakan, kulit selangkangan sering bergesekan saat berjalan, terutama jika mengenakan pakaian ketat.
Perubahan hormon: Terutama pada wanita selama masa kehamilan, menstruasi, atau penggunaan kontrasepsi hormonal.
Inflamasi: Akibat mencukur, waxing, atau penggunaan produk tertentu yang memicu iritasi berulang.
Kondisi kulit tertentu: Seperti acanthosis nigricans, bisa menyebabkan penggelapan kulit secara lokal.
Menurut para dermatolog, warna kulit di area ini bukan indikator kebersihan atau kesehatan yang buruk—tapi hal alami yang sering disalahpahami.
Pilihan Prosedur Klinis untuk Mencerahkan Selangkangan
1. Laser Treatment
Prosedur paling umum adalah penggunaan laser seperti Q-switched Nd:YAG atau fractional laser. Laser bekerja dengan menargetkan melanin—zat pigmen kulit—untuk memecahnya sehingga warna kulit jadi lebih cerah secara bertahap.
Durasi & biaya: Umumnya butuh 3–6 kali sesi dengan jeda 3–4 minggu antar sesi. Biaya berkisar dari Rp1 juta hingga Rp3 juta per sesi tergantung klinik.
Efektivitas: Hasil bisa terlihat setelah beberapa kali sesi, tapi tergantung tipe kulit dan penyebab pigmentasi.
Menurut American Academy of Dermatology (AAD), laser bisa efektif untuk hiperpigmentasi, tapi harus dilakukan oleh dokter berpengalaman dengan dosis tepat untuk area sensitif seperti selangkangan.
2. Chemical Peeling
Alternatif lainnya adalah chemical peeling dengan bahan ringan seperti glycolic acid, lactic acid, atau TCA (trichloroacetic acid) dalam konsentrasi rendah. Bahan ini bekerja dengan mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit baru.
Risiko ringan: Kemerahan dan pengelupasan ringan bisa terjadi, terutama jika tidak diberikan pelembap yang sesuai setelahnya.
Tidak untuk semua orang: Kulit sensitif bisa bereaksi negatif, jadi konsultasi dokter sangat disarankan.
3. Krim Topikal dari Klinik
Krim racikan dokter biasanya mengandung bahan seperti hydroquinone (pencerah kulit), retinoid (regenerasi kulit), dan niacinamide (antiinflamasi dan mencerahkan).
Pemakaian rutin: Harus dioleskan dengan hati-hati dan tidak boleh digunakan terus-menerus tanpa jeda.
Risiko: Jika tidak digunakan dengan benar, bisa memicu iritasi atau justru membuat kulit menggelap karena inflamasi.
Apakah Laser Ini Aman? Ini Kata Dokter Kulit
Menurut dermatolog terkemuka dari Inggris, Dr. Anjali Mahto menyebut area selangkangan adalah salah satu area paling sensitif karena kulitnya tipis dan lembap. Penggunaan laser harus sangat hati-hati agar tidak memicu luka atau iritasi berkepanjangan.
Sementara itu, American Society for Dermatologic Surgery (ASDS) juga menekankan bahwa prosedur laser dan peeling hanya boleh dilakukan oleh profesional medis. Mereka menambahkan bahwa peralatan dan dosis harus disesuaikan dengan area kulit, karena prosedur ini tidak bisa disamaratakan dengan area seperti wajah atau lengan.
Kesimpulan para ahli:
Jangan melakukan prosedur DIY atau menggunakan alat laser rumahan.
Konsultasi ke dokter kulit adalah keharusan sebelum menjalani tindakan mencerahkan selangkangan.
Risiko dan Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Meski tampak menjanjikan, prosedur ini punya risiko yang tidak bisa diabaikan:
Iritasi dan kemerahan: Terutama pada kulit sensitif atau jika laser terlalu kuat.
Hiperpigmentasi pasca-inflamasi: Ironisnya, kulit bisa jadi lebih gelap setelah prosedur karena peradangan.
Luka bakar ringan: Jika alat tidak dikalibrasi dengan benar atau prosedur dilakukan oleh non-profesional.
Reaksi alergi: Bahan kimia dalam peeling atau krim topikal bisa memicu ruam, gatal, atau iritasi.
Oleh karena itu, observasi reaksi kulit setelah prosedur sangat penting. Jika muncul efek samping, segera kembali ke klinik untuk penanganan.
Siapa yang Tidak Dianjurkan Melakukan Prosedur Ini?
Tidak semua orang cocok menjalani prosedur ini, terutama:
Kulit sangat sensitif atau eksim aktif: Kulit bisa rusak atau mengalami flare-up.
Riwayat keloid atau luka sulit sembuh: Risiko bekas luka meningkat.
Wanita hamil atau menyusui: Beberapa bahan kimia tidak aman untuk janin atau bayi.
Dalam kasus-kasus ini, dokter biasanya menyarankan alternatif yang lebih ringan atau menunda prosedur hingga kondisi lebih aman.
Alternatif yang Lebih Ringan dan Aman
Jika kamu ragu atau tidak ingin mengambil risiko, ada beberapa opsi perawatan rumahan yang lebih ringan:
Niacinamide (vitamin B3): Kandungan ini terbukti bisa membantu mencerahkan kulit secara lembut dan aman.
Ekstrak licorice dan arbutin: Bahan alami yang bisa membantu menyamarkan noda gelap.
Eksfoliasi lembut seminggu sekali: Gunakan scrub ringan atau kain lembut agar tidak mengiritasi.
Gunakan pelembap rutin: Pastikan area tetap lembap untuk mempercepat regenerasi kulit.
Mencerahkan selangkangan lewat laser atau peeling memang bisa dilakukan dan hasilnya bisa memuaskan—tapi tidak instan dan tidak bebas risiko. Penting untuk mengetahui fakta medis, berkonsultasi dengan dokter kulit, dan tidak tergoda promosi klinik abal-abal.
Paling penting, warna alami kulit selangkangan bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan atau dijadikan aib. Pilih prosedur estetika karena ingin merawat diri, bukan karena tekanan sosial. Jika kamu mempertimbangkan prosedur ini, selalu utamakan keselamatan dan edukasi. Kesehatan kulit lebih penting daripada hasil instan.