5 Kesalahan Parenting yang Paling Sering Dilakukan Orang Tua
- pexels
Kesalahan 4: Tidak Konsisten dalam Aturan dan Konsekuensi
Ketidakkonsistenan dalam menerapkan aturan atau konsekuensi adalah kesalahan umum lainnya. Misalnya, orang tua mungkin melarang anak menggunakan gadget di hari tertentu, tetapi mengizinkannya di hari lain tanpa alasan jelas. Ketidakkonsistenan ini dapat membuat anak bingung, sulit memahami batasan, atau bahkan belajar memanipulasi situasi.
Menurut Parenting Science (2022), konsistensi dalam pola as Autonomy Supportive Parentinguh membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab dan disiplin diri.
Untuk memperbaiki hal ini, orang tua perlu menetapkan aturan yang jelas dan konsekuensi yang konsisten. Misalnya, jika anak melanggar aturan, terapkan konsekuensi yang telah disepakati sebelumnya, seperti mengurangi waktu bermain. Jelaskan pula alasan di balik aturan tersebut agar anak memahami pentingnya disiplin.
Kesalahan 5: Mengabaikan Kebutuhan Emosional Anak
Banyak orang tua fokus pada kebutuhan fisik anak, seperti makanan, pakaian, dan pendidikan, namun mengabaikan kebutuhan emosional mereka. Tidak mendengarkan perasaan anak atau menganggap emosi negatif sebagai “lemah” dapat membuat anak merasa tidak dipahami. Hal ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi, sebagaimana ditunjukkan dalam studi Journal of Family Psychology (2020).
Orang tua dapat mengatasi kesalabadan Emosionaln ini dengan melatih empati dan membuka komunikasi emosional. Misalnya, ketika anak sedang kesal, dengarkan tanpa menghakimi dan bantu mereka mengenali serta mengelola emosi dengan kalimat seperti, “Ibu tahu kamu sedih, mau ceritakan apa yang terjadi?” Pendekatan ini membantu anak merasa didukung dan belajar mengelola emosi dengan sehat.