Perbedaan Gudeg Koyor Khas Semarang dan Yogyakarta, Pernah Coba?
- Indonesia Kaya
Konsistensi gudeg dan kuah areh juga menjadi penanda geografis yang signifikan.
Gudeg Yogyakarta terbagi menjadi dua varian utama: Gudeg Kering dan Gudeg Basah (Nyemek). Varian kering adalah yang paling ikonik, dengan tekstur nangka yang padat dan hampir tanpa kuah areh kental berwarna putih.
Sementara itu, Gudeg Koyor Semarang cenderung memiliki konsistensi yang lebih basah atau nyemek. Gudeg nangka dan koyor disajikan bersama siraman kuah areh kental berwarna kekuningan atau putih yang melimpah, membuat hidangan ini terasa lebih lusuh dan moist saat disantap. Kehadiran kuah gurih dari koyor yang menyatu dengan gudeg nangka memberikan pengalaman bersantap yang lebih "berkuah" dan kaya rasa di lidah.
Secara ringkas, Gudeg Yogyakarta merepresentasikan cita rasa yang otentik dan cenderung monoton pada rasa manis, sementara Gudeg Koyor Semarang adalah hasil adaptasi dan kreasi kuliner yang berani menyeimbangkan rasa manis dengan gurih yang kuat, didukung oleh tekstur unik dari koyor yang lembut. Keduanya adalah warisan kuliner Jawa yang patut dicicipi untuk memahami keragaman rasa di Nusantara.