Perbedaan Gudeg Koyor Khas Semarang dan Yogyakarta, Pernah Coba?
- Indonesia Kaya
Perbedaan mendasar lainnya terletak pada intensitas rasa. Ini adalah dialek rasa yang paling sering diperbincangkan oleh para penikmat kuliner.
Gudeg Yogyakarta: Sang Manis yang Klasik
Gudeg khas Yogyakarta terkenal dengan cita rasanya yang dominan manis. Warna cokelat kemerahan yang pekat didapat dari penggunaan gula aren atau gula jawa dalam jumlah banyak, serta proses perebusan bersama daun jati. Teksturnya cenderung kering atau asli (tidak banyak kuah), yang membuatnya lebih tahan lama dan ideal sebagai oleh-oleh. Rasa manis yang kuat ini kemudian diimbangi dengan kelezatan gurih dari santan kental dan sentuhan pedas dari sambal goreng krecek.
Gudeg Koyor Semarang: Keseimbangan Gurih-Manis yang Menggoda
Berbeda dengan Yogyakarta, Gudeg Koyor Semarang memiliki profil rasa yang lebih gurih dengan sentuhan manis yang seimbang, tidak terlalu medok atau dominan. Rasa gurih yang intens ini datang dari santan yang lebih kaya rempah dan porsi kuah areh yang lebih banyak (nyemek atau basah).
Koyor yang disajikan seringkali dimasak terpisah dengan bumbu yang juga gurih-manis, yang ketika disatukan dengan gudeg nangka menciptakan harmoni rasa yang lebih kompleks dan kaya. Bagi penikmat kuliner yang kurang menyukai rasa manis yang terlalu pekat, gudeg Semarang dengan sentuhan gurih yang lebih maju ini seringkali menjadi pilihan yang ideal.