Kenapa Camilan Asin Lebih Bikin Ketagihan Dibanding yang Manis?

Ilustrasi nafsu makan sore meningkat
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Pernah nggak sih, kamu makan permen lalu merasa cukup setelah dua atau tiga butir, tapi begitu buka keripik kentang, tiba-tiba bungkusnya sudah kosong? Atau, saat sedang tidak lapar pun, aroma mie instan bisa membuatmu mendadak ingin masak air?

 

Kalau kamu lebih sulit menolak makanan asin dibanding makanan manis, kamu tidak sendirian. Dan ternyata, ini bukan cuma soal selera, tapi cara kerja otak dan tubuh kita memang mendukung ketagihan pada rasa asin.

 

Menurut mantan Komisioner FDA Amerika Serikat dan penulis buku The End of Overeating, Dr. David A. Kessler, makanan asin terutama yang digabungkan dengan lemak dan karbohidrat olahan dirancang secara sistematis untuk membuat kita terus ingin makan. Bukan cuma nikmat di lidah, tapi juga memicu sistem reward di otak yang membuat kita merasa butuh lebih banyak.

 

 

Saat kita mencicipi makanan asin, garam langsung merangsang papila pengecap di lidah dan mengirimkan sinyal cepat ke otak. Tapi bukan hanya lidah yang bereaksi. Menurut Dr. Kessler, garam yang dikombinasikan dengan lemak dan karbohidrat cepat cerna menciptakan "ledakan rasa" yang mampu mengaktifkan sistem dopamin, hormon yang berperan dalam sensasi senang, motivasi, dan ketagihan.

"Kombinasi garam, lemak, dan karbohidrat olahan menciptakan ledakan rasa yang sulit ditolak. Ini bukan kebetulan, tapi memang didesain agar bikin ketagihan," kata Kessler.