Menopause Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung? Ini Jawaban Ahli
- Freepik
“Estrogen seperti perisai bagi jantung. Ketika itu menghilang, jantung jadi lebih rentan terhadap berbagai ancaman," ujar Dr. Manson.
Selain itu, setelah menopause, tubuh perempuan lebih mudah mengalami sindrom metabolik, yaitu kumpulan kondisi seperti kadar kolesterol LDL meningkat, HDL menurun, penumpukan lemak di perut, peningkatan tekanan darah dan resisten insulin. Semua faktor ini memperbesar risiko penyakit jantung secara signifikan. Bahkan perempuan yang sebelumnya memiliki gaya hidup sehat bisa mengalami perubahan metabolik yang signifikan dalam beberapa tahun pertama menopause.
Tak sampai di situ, sebelum menopause, perempuan cenderung menyimpan lemak di sekitar pinggul dan paha, yang secara medis dianggap lebih ‘aman’ terhadap risiko jantung. Tapi setelah estrogen menurun, distribusi lemak bergeser ke bagian perut yang dikenal sebagai lemak visceral. Lemak ini membungkus organ dalam dan sangat aktif secara hormonal, meningkatkan peradangan dan mengganggu fungsi pembuluh darah. Penelitian dari Johns Hopkins University menunjukkan bahwa akumulasi lemak visceral setelah menopause berkorelasi erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan diabetes tipe 2.