Kenapa Mi Instan Bikin Nagih? Jawabannya Ada di Otak Kita
- Istimewa
Faktor Psikologi: Nostalgia dan “Food Memory”
Selain faktor biologis, ada unsur psikologi yang membuat mi instan terasa istimewa. Banyak orang mengaitkan mi instan dengan momen tertentu misalnya saat begadang, hujan deras, atau masa kuliah. Kenangan emosional ini menciptakan food memory, yaitu keterikatan otak pada makanan tertentu karena pengalaman masa lalu.
Dr. Spence dalam penelitiannya tentang multisensory experience menekankan bahwa rasa makanan tidak hanya berasal dari lidah, tapi juga dari ingatan, suasana, hingga budaya. Artinya, mi instan jadi nagih bukan hanya karena rasanya, tapi juga karena pengalaman emosional yang melekat padanya.
Jika digabungkan, ada tiga alasan utama kenapa mi instan bikin nagih:
- Umami dari MSG yang memberi rasa gurih mendalam.
- Garam yang memicu sistem reward otak lewat dopamin.
- Faktor psikologis yang membuat kenangan emosional memperkuat keterikatan.
Hasilnya? Setiap kali makan mi instan, kita tidak hanya memuaskan perut, tapi juga memberi “hadiah” ke otak dan hati.