Kenapa Mi Instan Bikin Nagih? Jawabannya Ada di Otak Kita

Ilustrasi mi instan
Sumber :
  • Istimewa

Selain MSG, kandungan garam pada mi instan juga berperan besar. Garam bukan hanya sekadar penambah rasa, garam berhubungan langsung dengan sistem dopamin, zat kimia otak yang mengatur rasa senang dan “reward”.

Dr. Charles Spence juga menjelaskan bahwa tubuh manusia secara alami menyukai garam karena di masa lalu mineral ini langka. Ia mengatakan, garam memberi dorongan sensorik yang memicu sistem reward di otak, sehingga kita terdorong untuk terus mengonsumsinya.

Inilah alasan kenapa mi instan dengan kuah asin-gurih terasa lebih memuaskan dibanding makanan hambar. Otak seperti memberi ’hadiah’ setiap kali kita menikmatinya.

MSG dan “Trik” Otak dalam Menyukai Mi Instan

MSG sering dianggap kontroversial, tapi penelitian modern menunjukkan bahwa dalam kadar wajar, MSG aman dan bisa meningkatkan cita rasa. Efek utamanya adalah memperkuat rasa gurih sehingga otak menafsirkannya sebagai makanan lezat dan memuaskan.

“Ketika rasa makanan diperkuat dengan umami, otak cenderung menilai makanan itu lebih mengenyangkan dan enak, meskipun sebenarnya tidak menambah nilai gizi,” sambung Spence.

Inilah yang membuat mi instan bisa terasa seperti comfort food: sederhana, tapi sangat memuaskan.