Kenapa Nasi Hangat dan Makanan Pedas Bikin Nafsu Makan Naik hingga Sebabkan Berat Badan Ikut Melonjak?

Ilustrasi sambal cumi
Sumber :
  • pinterest/Marikitamasak

“Capsaicin menimbulkan sensasi panas yang menyakitkan, namun otak meresponsnya dengan melepaskan endorfin dan dopamine, zat kimia yang menimbulkan perasaan senang dan puas,” ungkap Prescott dalam jurnal Appetite.

Efek inilah yang membuat kita sering merasa ‘ketagihan’ saat makan, makanan pedas. Sensasi yang menyiksa tapi menyenangkan ini menciptakan reward system di otak, yang mendorong kita untuk terus mengonsumsi, bahkan saat tubuh sudah kenyang.

Kombinasi Nasi Hangat dan Makanan Pedas: Resep Ampuh untuk Nafsu Makan Meledak

Bayangkan perpaduan nasi hangat yang empuk dan lembut, disantap bersama sambal yang pedas menyengat dan lauk kaya rempah. Kombinasi ini bukan hanya memanjakan lidah, tapi juga mengaktifkan seluruh sistem kenikmatan dalam otak. Seperti dijelaskan peneliti nutrisi dari Tufts University di Boston, Dr. Susan B. Roberts  yang menyebut bahwa makanan semacam ini sebagai hyperpalatable foods yaitu makanan yang menggabungkan beberapa elemen kenikmatan sekaligus yakni rasa gurih, pedas, manis, asin, dan tekstur lembut.

“Makanan hyperpalatable memicu pelepasan dopamin secara berulang yang bisa membuat seseorang makan tanpa kontrol, meski tubuh tidak lagi membutuhkan kalori,” tulis Roberts dalam The American Journal of Clinical Nutrition.

Saat tubuh terus-menerus menerima sinyal kenikmatan dari makanan seperti ini, sistem kontrol nafsu makan pun melemah. Akibatnya, seseorang bisa makan berlebihan tanpa sadar.

Masalahnya, perpaduan nasi hangat dan lauk pedas cenderung tinggi kalori. Nasi putih sendiri mengandung sekitar 200 kalori per porsi. Ditambah sambal goreng, rendang, atau ayam balado, total kalori bisa dengan mudah menembus 600–800 kalori dalam satu kali makan. Jika ini dikonsumsi dua hingga tiga kali dalam sehari, dan ditambah camilan saat jalan-jalan kuliner, asupan kalori harian bisa jauh melebihi kebutuhan tubuh.