Merasa Mentok di Kantor? Bisa Jadi Kariermu Butuh Recharging, Bukan Resigning
- Freepik
Lifestyle –Ada momen di mana bekerja terasa berat. Bangun pagi malas, fokus buyar, bahkan tugas kecil pun seperti beban besar. Banyak orang langsung berpikir, “Mungkin ini tandanya aku harus resign.”
Padahal, menurunnya gairah kerja tidak selalu berarti kariermu sudah buntu. Bisa jadi tubuh dan pikiranmu hanya memberi sinyal untuk berhenti sejenak, mengisi ulang energi, lalu kembali dengan semangat baru.
Burnout Bukan Alasan Langsung untuk Resign
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional akibat tekanan kerja yang berkepanjangan. Di era sekarang, istilah ini semakin populer, terutama setelah pandemi membuat batas antara kerja dan kehidupan pribadi makin kabur.
Professor of Organizational Behavior di Cornell University, Vanessa Bohns menekankan pentingnya proactive recovery atau pemulihan yang disengaja.
“Hanya sekadar berhenti dari pekerjaan tidak serta-merta menyelesaikan burnout. Yang sering dibutuhkan orang adalah cara untuk pulih secara proaktif, entah itu lewat bersosialisasi, menghabiskan waktu di alam, atau mengejar tujuan pribadi,” kata dia dalam wawancaranya dengan CNBC.
Artinya, mengundurkan diri bukan selalu solusi terbaik. Kadang, tubuh dan pikiran hanya butuh ruang untuk pemulihan yang lebih sehat.