Kenapa Wanita Lebih Sering Menangis? Ini Penjelasan Psikologisnya

Ilustrasi Wanita Menangis Usai Marah
Sumber :
  • Pixaby

Neuropsikiater dari University of California, San Francisco, Dr. Louann Brizendine menjelaskan bahwa wanita memiliki konektivitas lebih kuat antara sistem limbik (pengatur emosi) dan korteks prefrontal (pengatur keputusan). Artinya, wanita tidak hanya merasakan emosi lebih dalam, tapi juga memproses dan mengekspresikannya dengan cara yang lebih kompleks.

Selain itu, otak wanita secara statistik menunjukkan lebih banyak aktivitas di area yang berhubungan dengan empati dan deteksi ekspresi wajah, sehingga mereka lebih peka terhadap emosi—baik yang dirasakan sendiri maupun oleh orang lain.

3. Pengaruh Sosial dan Pendidikan Emosi Sejak Kecil

Meski faktor biologis sangat berpengaruh, tidak bisa dipungkiri bahwa norma sosial memperkuat perbedaan ini. Sejak kecil, anak perempuan lebih sering diajak berbicara tentang perasaan, diberi izin untuk menangis, dan dianggap wajar ketika menunjukkan emosi. Sebaliknya, anak laki-laki lebih sering dibesarkan dengan kalimat ‘jangan nangis’ atau ‘cowok harus kuat’.

Kombinasi antara struktur biologis dan pendidikan sosial ini menghasilkan perbedaan nyata antara pria dan wanita dalam cara menangani dan mengekspresikan emosi.

Perbedaan Cara Menangis: Bukan Sekadar Volume, Tapi Juga Makna

Bukan hanya seberapa sering, tetapi juga mengapa wanita menangis berbeda dari pria. Sebuah studi di Journal of Research in Personality menemukan bahwa wanita cenderung menangis karena empati, frustasi, atau perasaan tertekan yang mendalam. Sementara pria lebih sering menangis karena kehilangan besar atau kemarahan ekstrem.