Mengapa Kita Menangis Setelah Pulang Kerja?

Ilustrasi menangis
Sumber :
  • Freepik

LifestylePulang kerja, ganti baju, duduk sebentar, lalu air mata mulai mengalir tanpa permisi. Fenomena ini dialami banyak pekerja, namun sering dianggap tabu atau memalukan. Nyatanya, menangis setelah bekerja adalah reaksi emosional yang wajar dan bahkan punya fungsi penting bagi kesehatan mental.

Dalam dunia kerja yang penuh target, deadline, dan tekanan, emosi sering kali dipendam sepanjang hari. Saat tiba di rumah, tubuh dan pikiran akhirnya menemukan “celah” untuk melepasnya dan salah satu bentuknya adalah menangis.

Penyebab Umum: Stres, Emotional Exhaustion, dan Burnout

Burnout bukan sekadar lelah fisik, tetapi kondisi kelelahan emosional mendalam akibat tekanan kerja yang berkepanjangan. Menurut definisi umum, burnout meliputi tiga aspek utama:

  • Kelelahan emosional
  • Depersonalisasi (perasaan terlepas dari pekerjaan atau orang di sekitar)
  • Penurunan rasa pencapaian

Fenomena menangis setelah kerja sering terkait dengan emotional exhaustion, perasaan lelah mental yang membuat kita sulit mengendalikan emosi. Tekanan berulang, konflik di kantor, atau lingkungan kerja yang tidak mendukung menjadi pemicunya.

Menangis Sebagai Pelepasan (Catharsis) dan Regulasi Emosi