Mengapa Kita Menangis Setelah Pulang Kerja?
- Freepik
Secara psikologis, menangis dapat dipahami sebagai catharsis, pelepasan emosi yang memberikan rasa lega. Konsep ini dikenal sejak zaman Aristoteles, lalu dikembangkan oleh Sigmund Freud untuk menjelaskan bagaimana pelepasan emosi dapat meringankan beban mental.
Menangis mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang membantu tubuh kembali ke keadaan tenang. Itulah mengapa setelah menangis, banyak orang merasa sedikit lega, bahkan jika masalah belum selesai.
Psikiater tersertifikasi dan penulis The Empath’s Survival Guide, Dr. Judith Orloff menegaskan bahwa menangis bukan tanda kelemahan, melainkan mekanisme biologis untuk melepaskan tekanan.
“Air mata adalah katup pelepas tubuh Anda untuk stres, kesedihan, duka, kecemasan, dan frustrasi... rasanya menenangkan, seperti cara untuk membersihkan emosi yang terpendam,” kata dia dalam sebuah wawancara.
Menurutnya, menangis memungkinkan tubuh mengeluarkan hormon stres dan menghindarkan kita dari penumpukan emosi yang dapat merugikan kesehatan mental maupun fisik.
Manfaat Biologis dan Sosial dari Menangis
Secara biologis, menangis memicu pelepasan endorphin zat kimia otak yang meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi nyeri. Menangis juga menurunkan kadar kortisol, hormon stres yang jika berlebihan bisa merusak kesehatan.