Kenapa Jumat Terasa Begitu Cepat? Ini Penjelasan Psikologisnya!
- iStock
Ketika kamu memulai hari Jumat, otak sudah “melompat” ke Sabtu. Dalam psikologi waktu, ini disebut temporal discounting, yaitu kecenderungan otak untuk memprioritaskan sesuatu yang lebih dekat dengan imbalan (dalam hal ini akhir pekan).
“Waktu yang terasa paling cepat seringkali berlabuh pada momen yang kita anggap penting atau menyenangkan. Jumat menjadi jembatan emosional ke akhir pekan, dan itulah yang mempercepat persepsi kita,” kata Hammond.
4. Kebiasaan Sosial yang Menciptakan Ilusi Waktu
Budaya dan kebiasaan sosial juga berperan dalam mempercepat persepsi kita terhadap Jumat. Di banyak tempat kerja dan sekolah, Jumat adalah hari yang lebih fleksibel jam pulang lebih cepat, pakaian lebih santai, bahkan suasana kerja pun lebih rileks.
Hal ini secara tidak langsung menciptakan semacam “kesepakatan tidak tertulis” bahwa Jumat adalah waktu untuk bersantai. Semakin banyak orang mengadopsi pola ini, semakin kuat persepsi kolektif bahwa Jumat adalah hari yang cepat berlalu.
Menurut Hammond, persepsi waktu tidak selalu bersifat individual. Ia bisa dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya sekitar.