Ketindihan karena Makhluk Halus? Ini Penjelasan Ilmiah dari Dokter

ilustrasi ketindihan
Sumber :
  • Freepik

  • Kurang tidur atau kelelahan ekstrem.
  • Stres berat atau kecemasan yang tidak tertangani.
  • Tidur telentang dalam waktu lama.
  • Perubahan zona waktu (jet lag) atau pola tidur yang tidak konsisten.
  • Gangguan tidur seperti narkolepsi atau insomnia kronis.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tapi lebih sering dialami oleh remaja, mahasiswa, atau pekerja yang punya pola tidur berantakan.

Kenapa Ketindihan Sering Dianggap Hal Mistis?

Banyak orang menggambarkan ketindihan sebagai pengalaman yang berbau mistis. Mulai dari merasakan kehadiran sosok gaib, mendengar suara aneh, hingga melihat bayangan hitam yang menyeramkan. Tapi ternyata, semua itu bisa dijelaskan secara ilmiah.

Selama sleep paralysis, otak bisa mengalami halusinasi hypnagogic (saat mulai tidur) atau hypnopompic (saat bangun tidur). Halusinasi ini terjadi karena otak masih dalam mode mimpi meskipun kita sudah mulai sadar. Akibatnya, kita bisa melihat sosok bayangan, merasakan sentuhan, atau mendengar suara yang sebenarnya tidak nyata.

"Halusinasi saat sleep paralysis sangat nyata karena terjadi dalam kondisi kesadaran sebagian. Tapi itu bukan supranatural, melainkan neurobiologis," kata Dr. Breus.

Budaya di berbagai belahan dunia memang punya interpretasi masing-masing tentang sleep paralysis. Di Indonesia, fenomena ini sering dianggap sebagai gangguan dari makhluk gaib seperti jin. Di Jepang disebut kanashibari, di Eropa kuno dikenal dengan istilah incubus atau succubus, sementara di Karibia disebut sebagai serangan roh jahat.