Ternyata Ini Alasan Sebenarnya Kenapa Otak Kita Menolak Kerja di Senin Pagi, Bukan Karena Malas!
- Freepik
Hormon kortisol dikenal sebagai “hormon stres,” tapi sebenarnya juga membantu tubuh kita bangun dan bersiap menghadapi hari. Namun, menurut studi dari University College London, kadar kortisol saat bangun di hari Senin bisa 40 persen lebih tinggi dibanding hari lainnya.
Peningkatan tajam ini disebut Cortisol Awakening Response (CAR). Sementara dalam situasi normal ini berguna, ketika dikombinasikan dengan tekanan kerja, kelelahan akhir pekan, dan kecemasan, efeknya malah jadi melemahkan. Tubuh dan otak justru terasa “terkejut” dan tidak siap kembali beraktivitas.
3. Jet Lag Sosial: Musuh Produktivitas yang Tak Terlihat
Akhir pekan biasanya jadi waktu untuk “balas dendam tidur.” Kita begadang menonton film, bangun siang, dan keluar dari ritme tidur hari kerja. Perubahan ini menciptakan jet lag sosial, istilah ilmiah untuk menggambarkan pergeseran jam biologis tubuh akibat pola tidur yang tidak konsisten.
Ketika hari Senin datang dan kita harus kembali ke jadwal awal, otak belum sempat beradaptasi. Akibatnya, performa kognitif menurun, mood berantakan, dan produktivitas jadi terganggu. Menurut studi dari University of Arizona, jet lag sosial secara langsung dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan suasana hati dan kelelahan kerja.