Efek Pemakaian Microwave terhadap Makanan, Praktis tapi Perlu Waspadai Dampak Kesehatannya

- Pixaby
Apakah Nutrisi dalam Makanan Berubah?
Ini salah satu kekhawatiran terbesar soal microwave. Banyak yang takut kalau makanan dipanaskan di microwave akan kehilangan gizinya. Tapi, ternyata tidak seseram itu.
Memang benar, beberapa vitamin seperti vitamin C dan B kompleks sensitif terhadap panas. Tapi, ini bukan cuma masalah microwave saja, semua metode memasak bisa merusak vitamin tersebut. Namun yang menarik, karena microwave memasak dengan cepat, justru lebih banyak vitamin yang bisa bertahan dibanding metode lain seperti merebus.
Ahli gizi dari Boston University, Dr. Joan Salge Blake menyatakan bahwa microwave sebenarnya bisa jadi salah satu metode memasak paling sehat untuk sayuran. Karena waktu memasaknya lebih singkat, nutrisi seperti antioksidan bisa tetap terjaga. Jadi, selama kamu tidak memanaskan makanan terlalu lama, nutrisi tetap aman.
Perubahan Rasa dan Tekstur
Microwave memang praktis, tapi tidak selalu cocok untuk semua jenis makanan. Beberapa makanan bisa jadi terlalu lembek, atau justru mengering dan kehilangan teksturnya. Contohnya, nasi yang dipanaskan berulang di microwave bisa jadi keras dan tidak enak dimakan. Ini karena proses yang disebut retrogradasi pati, di mana molekul karbohidrat berubah struktur saat dipanaskan dan didinginkan berulang kali. Selain itu, microwave tidak bisa menciptakan reaksi Maillard, reaksi yang membuat makanan jadi cokelat, renyah, dan harum saat digoreng atau dipanggang.