Terlalu Lama Membiarkan Nasi, Hati-Hati Bahaya Kesehatan Serius Ini Mengintai Anda dan Keluarga

Ilustrasi nasi dihangatkan di rice cooker
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Di dapur rumah tangga Indonesia, keberadaan magic com atau rice cooker sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Alat ini bukan hanya sekadar untuk menanak nasi, tapi juga menjaga nasi tetap hangat sepanjang hari. Praktis, hemat waktu, dan sangat membantu, terutama saat anggota keluarga makan di jam yang berbeda-beda.

 

Namun, di balik kepraktisannya, ada kebiasaan yang tampaknya sepele tapi bisa berujung pada risiko kesehatan yang cukup serius yakni menghangatkan nasi terlalu lama di magic com. Bagi sebagian orang, ini dianggap wajar, bahkan aman. Tapi kenyataannya, nasi yang terlalu lama dalam mode hangat bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri, kehilangan nilai gizi, bahkan terkontaminasi senyawa kimia tertentu jika magic com yang digunakan sudah usang atau rusak.

 

Lalu, apa sebenarnya yang terjadi saat kita menyimpan nasi terlalu lama dalam kondisi hangat? Lalu benarkah nasi yang terlihat baik-baik saja itu bisa menjadi sumber masalah bagi tubuh? Berikut ini penjelasannya!

 

Pertama, nasi yang terlalu lama dihangatkan bisa menjadi sarang bakteri. Kok bisa? Jadi begini, nasi yang telah dimasak bisa menjadi medium tumbuhnya bakteri tertentu, terutama jika dibiarkan dalam suhu ruang atau kondisi hangat selama berjam-jam. Salah satu bakteri yang cukup dikenal dalam konteks ini adalah Bacillus cereus.

 

Menurut profesor klinis mikrobiologi dan patologi dari NYU Langone Medical Center, Dr. Philip Tierno  Bacillus cereus adalah bakteri yang umum ditemukan dalam makanan yang mengandung pati, seperti nasi. Ia mampu bertahan dalam suhu tinggi, termasuk saat nasi dimasak. Ketika nasi kemudian dibiarkan hangat dalam waktu lama, spora Bacillus cereus bisa aktif kembali dan mulai berkembang biak. Berbahayanya, bakteri ini menghasilkan racun yang tidak hancur meskipun dipanaskan ulang.

 

Banyak kasus keracunan makanan yang terjadi bukan karena nasi basi dalam pengertian bau atau berlendir, tetapi karena nasi yang terlihat ‘baik-baik saja’ ternyata sudah terkontaminasi racun dari bakteri ini. Gejalanya bisa muncul dalam waktu singkat, seperti mual, muntah, kram perut, dan diare. Dalam beberapa kasus, terutama pada anak-anak dan lansia, gejalanya bisa lebih berat.

 

Dr. Tierno menjelaskan bahwa suhu optimal bagi Bacillus cereus berkembang adalah antara 40°C hingga 60°C, yang notabene adalah kisaran suhu mode “keep warm” di sebagian besar rice cooker atau magic com. Ini berarti, semakin lama nasi dipanaskan dalam suhu tersebut, semakin besar pula peluang bakteri berkembang.

 

Selain faktor bakteri, nilai gizi nasi juga bisa berkurang secara signifikan jika dibiarkan dalam kondisi panas terlalu lama. Proses pemanasan terus-menerus dapat merusak sejumlah vitamin, terutama vitamin B kompleks seperti B1 (tiamin), B3 (niasin), dan B6. Vitamin-vitamin ini larut dalam air dan relatif tidak stabil pada suhu tinggi. Padahal, nasi putih adalah salah satu sumber utama vitamin B1 di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

 

Seorang ahli nutrisi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr. Walter Willett, menyatakan bahwa menjaga kualitas makanan tidak hanya soal bahan mentah yang digunakan, tapi juga cara penyimpanan dan pemanasan. Makanan yang terlalu lama dipanaskan berisiko kehilangan nilai gizi penting, terutama jika proses itu dilakukan berulang dalam sehari.

 

Dengan kata lain, meskipun nasi masih terlihat utuh dan teksturnya baik, bisa jadi kandungan vitaminnya sudah menurun drastis. Bila ini terjadi terus-menerus, potensi defisiensi vitamin dalam jangka panjang bisa muncul, terutama jika seseorang jarang mengonsumsi sayuran atau lauk bergizi lainnya.

 

Masalah berikutnya yang jarang disadari banyak orang adalah kondisi inner pot atau wadah dalam magic com. Seperti yang kita tahu, bagian ini sering dilapisi bahan anti-lengket seperti Teflon (PTFE), agar nasi tidak menempel dan mudah dibersihkan. Namun, setelah bertahun-tahun digunakan, lapisan ini bisa mengelupas, apalagi jika sering dicuci dengan spons kasar atau digunakan dengan sendok logam.

 

Ketika inner pot sudah rusak, dan kita tetap memanaskan nasi berjam-jam di dalamnya, partikel lapisan tersebut bisa ikut tercampur dalam makanan. Beberapa studi menunjukkan bahwa PTFE yang rusak dan terkena panas berlebih dapat melepaskan senyawa berbahaya, termasuk PFOA (perfluorooctanoic acid), yang dikenal sebagai ‘bahan kimia abadi’ karena sangat sulit terurai di tubuh maupun di lingkungan.

 

Menurut U.S. Environmental Protection Agency (EPA), paparan jangka panjang terhadap PFOA dapat meningkatkan risiko gangguan hormonal, kerusakan hati, dan bahkan kanker. Meskipun level paparan dari partikel kecil pada nasi dianggap sangat rendah, akumulasi harian selama bertahun-tahun bisa menimbulkan efek nyata dalam jangka panjang.

 

Penting dipahami bahwa senyawa ini tidak hanya berisiko karena sifat kimianya, tapi juga karena kita cenderung tidak sadar bahwa kontaminasi sedang terjadi. Nasi terlihat sama, rasanya pun tak jauh berbeda, namun dalam setiap suapan, ada partikel asing yang bisa saja ikut tertelan.

 

Nasi Hangat atau Bom Waktu?

Bagi keluarga yang memiliki kebiasaan membiarkan nasi dalam mode hangat dari pagi hingga malam, bahkan keesokan harinya, mungkin saatnya mulai mempertimbangkan perubahan kebiasaan. Meskipun tidak semua orang akan langsung sakit setelah makan nasi dari magic com yang dibiarkan semalaman, risiko kumulatif dari paparan bakteri, kehilangan nutrisi, dan kontaminasi kimia tidak bisa diabaikan.

 

Food Standards Agency di Inggris menyarankan agar nasi yang telah dimasak sebaiknya dikonsumsi dalam waktu maksimal 2 jam jika dibiarkan pada suhu ruang. Jika belum akan dimakan, nasi sebaiknya disimpan di dalam kulkas dan dipanaskan ulang sekali saja saat hendak dikonsumsi.

 

Dr. Tierno bahkan menekankan bahwa memanaskan ulang nasi lebih dari satu kali justru meningkatkan risiko keracunan, karena beberapa jenis racun yang sudah terbentuk tidak akan rusak oleh panas. Jadi, menjaga nasi tetap hangat sepanjang hari bukanlah solusi yang aman.

 

Perubahan Kecil yang Berdampak Besar

Untuk menjaga kesehatan keluarga, ada beberapa langkah sederhana namun berdampak besar. Pertama, cermati kondisi inner pot magic com. Jika sudah terkelupas, berubah warna, atau tergores, sebaiknya segera diganti. Banyak produsen yang kini menyediakan inner pot berbahan stainless steel yang lebih tahan panas dan tidak melepaskan senyawa kimia berbahaya.

 

Kedua, ubah kebiasaan menyimpan nasi. Jika hanya akan dikonsumsi beberapa jam setelah dimasak, menyimpannya dalam magic com boleh saja, tapi tidak untuk seharian penuh. Bila nasi tersisa cukup banyak, segera pindahkan ke wadah kedap udara dan simpan di dalam kulkas.

 

Ketiga, biasakan membuat nasi dalam jumlah yang cukup. Memasak nasi secukupnya akan mengurangi kebutuhan menyimpan dalam jangka panjang dan mencegah pemborosan, sekaligus menjaga kualitas gizinya.