Tidur Terlalu Lama di Akhir Pekan Bisa Picu Stroke Begini Penjelasan Medis

Ilustrasi tidur
Ilustrasi tidur
Sumber :
  • Pixabay/ AiArtista

5. Gangguan Ritme Sirkadian dan Neurotransmitter

Oversleeping, terutama yang tidak konsisten (misalnya hanya di akhir pekan), bisa mengacaukan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon kortisol dan melatonin yang memengaruhi mood, energi, dan bahkan tekanan darah.

Kondisi ini juga memengaruhi produksi neurotransmitter penting seperti dopamin dan serotonin, yang berkaitan erat dengan stabilitas emosi, fokus, dan keseimbangan otonomik sistem saraf. Ketidakseimbangan ini memperbesar risiko hipertensi mendadak, salah satu pencetus utama stroke.

Beberapa masalah kesehatan serius akibat oversleeping ini patut diwaspadai terutama unuk kelompok lansia (>60 tahun), orang dengan hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Selain itu, mereka yang mengalami depresi, sleep apnea, dan obesitas hingga orang yang hidup tidak aktif, mengonsumsi obat berat, atau memiliki gangguan tidur. 

Pengelolaan Tidur agar Sehat (7–9 jam)

  1. Jadwalkan tidur

    • Tidur dan bangun sama setiap hari, termasuk akhir pekan

    • Hindari sleeping-in >1 jam di pagi hari

  2. Batasi tidur siang

    • <30 menit ideal, hindari tidur >90 menit

  3. Ciptakan kondisi tidur berkualitas

    • Suhu 18–22°C, gelap, jauh dari gadget

  4. Kenali tanda oversleeping

    • Bangun tidak segar, ngantuk siang hari

  5. Deteksi kondisi medis

    • Sleep apnea, depresi, diabetes perlu pemeriksaan

  6. Aktifkan tubuh

    • Minimal 150 menit jalan ringan/olahraga per minggu