Begadang Bisa Sebabkan Stroke hingga Penyakit Jantung? Ini Fakta Medis yang Perlu Kamu Tahu
- Freepik
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh American Heart Association, orang dewasa yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko stroke 4 kali lebih tinggi dibandingkan yang tidur cukup.
Ahli neurologi dari University of Texas, Prof. Sudha Seshadri menjelaskan bahwa tidur yang buruk menyebabkan fluktuasi tekanan darah dan kadar oksigen yang tidak stabil. Kondisi ini memicu peradangan di pembuluh darah otak dan mempercepat kerusakannya.
Selain itu, tidur yang terganggu atau terlalu singkat juga menyebabkan sistem otak sulit untuk mengatur keseimbangan neurotransmitter. Akibatnya, kontrol terhadap tekanan darah jadi tidak optimal. Inilah mengapa orang yang begadang cenderung lebih rentan mengalami hipertensi, faktor risiko utama stroke.
Tak hanya otak, jantung pun menjadi korban dari kebiasaan begadang. Saat tidur, jantung seharusnya beristirahat. Tapi ketika tidur terganggu atau terlalu singkat, denyut jantung tidak bisa turun ke level normal, dan tekanan darah tetap tinggi sepanjang malam.
Direktur medis dari Medical Chronobiology Program di Harvard Medical School, Dr. Frank Scheer mengungkap, tidur malam yang tidak cukup mengacaukan ritme sirkadian tubuh dan menyebabkan lonjakan tekanan darah serta peradangan pembuluh darah. Ini memicu kerusakan dini pada sistem jantung.
Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras dari seharusnya. Dalam jangka panjang, pembuluh darah bisa mengalami pengerasan atau penyumbatan, memicu penyakit jantung koroner, gagal jantung, hingga serangan jantung mendadak.