Mengapa Susah Move On Setelah Liburan dari Jepang?

Osaka Castle
Sumber :
  • Pixaby

Menurut American Psychological Association, liburan dapat meningkatkan kesehatan mental dengan menurunkan tingkat stres dan memperbaiki suasana hati. Namun, setelah liburan berakhir, kembali ke kehidupan normal dapat menimbulkan rasa kehilangan yang mendalam.

Kondisi ini bisa menjadi sumber post-travel blues, terutama jika kehidupan sehari-hari penuh tekanan dan tidak memberi ruang yang cukup untuk relaksasi. Jadi, susah move on setelah liburan ke Jepang bisa jadi tanda bahwa liburan tersebut benar-benar memberikan perbaikan psikologis yang signifikan.

Keterikatan Emosional Melalui Sensasi Multisensorik

Liburan di Jepang melibatkan pengalaman multisensorik yang kuat. Aroma khas makanan seperti ramen dan sushi, suara kereta Shinkansen yang halus, pemandangan bunga sakura, hingga sentuhan air panas di onsen, semuanya membentuk kenangan emosional yang dalam.

Pakar neuroscience dari New York University, Dr. Joseph LeDoux menjelaskan bahwa memori emosional terbentuk kuat ketika pengalaman melibatkan banyak indera sekaligus. Kenangan seperti ini sulit terlupakan karena otak menyimpan detail-detail sensasi tersebut secara mendalam. Itulah sebabnya, perasaan rindu terhadap Jepang tidak hanya soal tempat, tapi juga sensasi yang dirasakan selama liburan.

Cara Mengatasi Post-Travel Blues

Meski post-travel blues terasa berat, ada cara-cara efektif untuk mengatasinya: